JATIMTIMES - Kasus Influenza A di Malaysia kembali meningkat dalam beberapa pekan terakhir. Menurut pakar kesehatan masyarakat Universiti Malaya, Profesor Dr Sanjay Rampal, penularan virus ini saat ini lebih banyak terjadi pada anak-anak karena sistem kekebalan tubuhnya belum matang.

Namun, ia mengingatkan bahwa pasien lanjut usia dengan penyakit penyerta (komorbid) justru memiliki risiko kematian yang lebih tinggi.

Baca Juga : Pamer Kemesraan dengan Bodyguard, Ed Sheeran Dituding Gay?

“Anak-anak dan orang dewasa berbeda dalam hal kematangan sistem kekebalan tubuh, anatomi saluran pernapasan, dan dinamika replikasi virus,” ujar Prof Sanjay kepada Harian Metro, dilansir The Viber, Sabtu (18/10/2025). 

“Hal ini menyebabkan perbedaan dalam gejala klinis. Penularan influenza mungkin lebih luas pada anak-anak, tetapi pasien lansia dengan penyakit penyerta memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi,” tambahnya.

Meski muncul kekhawatiran publik setelah adanya laporan beberapa kasus kematian, Prof Sanjay meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik. Ia menjelaskan bahwa sistem kesehatan Malaysia masih memiliki kapasitas yang memadai untuk menangani peningkatan kasus Influenza A saat ini.

“Tidak perlu panik, layanan kesehatan kita memiliki kapasitas yang cukup untuk menangani jumlah kasus saat ini,” jelasnya.

Ia juga menyebutkan bahwa meski terjadi sedikit peningkatan kasus dalam beberapa minggu terakhir, tingkat penularan secara keseluruhan masih tergolong rendah.

“Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa varian virus yang beredar saat ini lebih parah dibandingkan dengan wabah sebelumnya,” lanjutnya.

Prof Sanjay mengingatkan agar masyarakat tetap waspada dan segera mencari pertolongan medis bila mengalami gejala flu berat. “Konsultasikan ke dokter umum atau klinik kesehatan terdekat jika Anda atau anak merasa tidak sehat, dan segera dapatkan perawatan medis jika mengalami kesulitan bernapas,” ujarnya.

Pernyataan ini disampaikan setelah tiga anak dilaporkan meninggal dunia akibat infeksi Influenza A. Dua korban masing-masing berusia empat dan sebelas tahun, berasal dari Sabah dan Terengganu. Kasus terbaru menimpa Muhammad Syeikhu Azrin, siswa berusia delapan tahun yang mengikuti program pendidikan khusus di SK Meru, Klang, yang meninggal dunia pada Kamis pagi akibat infeksi yang sama.

Menteri Kesehatan Malaysia, Datuk Seri Dr Dzulkefly Ahmad, membenarkan ketiga kematian tersebut dan mengimbau masyarakat untuk terus waspada terhadap penyebaran virus Influenza A.

Apa Itu Influenza A?

Influenza A merupakan salah satu jenis virus penyebab flu yang paling umum dan berpotensi menyebabkan wabah besar. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menempatkan virus ini dalam daftar utama penyebab flu pada manusia.

Berdasarkan penjelasan International Committee on Taxonomy of Viruses (ICTV), Influenza A adalah spesies virus yang bisa menginfeksi burung dan manusia. Selain Influenza A, terdapat dua spesies lain, yakni Influenza B dan C.

Menurut artikel kesehatan yang ditinjau oleh dr. Fadhli Rizal Makarim, baik virus Influenza A maupun B dapat menyebabkan wabah dan penyakit berat, terutama pada kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan orang dengan sistem imun lemah.

Baca Juga : Wali Kota Wahyu Hidayat Ajak Anak-Anak Belajar Arti Persahabatan lewat Cerita Mimi dan Roro

Gejala Influenza A

Infeksi virus Influenza A dapat menimbulkan sejumlah gejala seperti:

• Demam tinggi disertai menggigil

• Sakit kepala dan nyeri otot

• Tubuh terasa lemah dan cepat lelah

• Hidung tersumbat atau berair

• Sakit tenggorokan dan batuk berat

• Pada anak-anak, bisa disertai sakit perut, mual, dan muntah

Cara Mencegah Penularan Influenza A

Dokter menyarankan beberapa langkah sederhana untuk mencegah penyebaran virus Influenza A, di antaranya:

• Rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir

• Menghindari kerumunan saat terjadi wabah flu

• Menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin

• Beristirahat di rumah ketika mengalami demam atau flu

Selain itu, penggunaan masker dan vaksinasi influenza tahunan juga sangat dianjurkan, terutama bagi kelompok yang berisiko tinggi seperti anak-anak, lansia, dan tenaga kesehatan.