JATIMTIMES - Gelombang demonstrasi yang meluas di berbagai wilayah Indonesia kembali diwarnai tindakan anarkis. Kali ini, sebuah video yang beredar di media sosial memperlihatkan aksi perusakan di depan Polsek Pakisaji, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Rekaman tersebut menampilkan sekelompok orang dengan sepeda motor berhenti di depan kantor polisi pada malam hari, menimbulkan dugaan adanya tindakan destruktif oleh oknum tertentu.
Baca Juga : Ulama di Jombang Minta Aparat Menindak Pelaku Anarkisme di Daerah
Dalam video itu juga muncul tulisan: “Ini bukan demo ya ges, tapi perusak jelas!” yang seolah menegaskan bahwa kejadian ini bukan bagian dari demonstrasi damai, melainkan tindakan melawan hukum yang merusak citra aksi penyampaian aspirasi masyarakat.
Muncul Pengakuan Diduga Pelaku
Dalam lanjutan video, tampak seorang pria muda berdiri di depan tembok putih dengan wajah tegang. Pada bagian bawah layar terdapat tulisan merah “INI PENGAKUAN DARI MAKHUKNYA”. Ia diduga merupakan orang yang sebelumnya terekam melakukan perusakan di depan Polsek Pakisaji.
Dalam rekaman tersebut, terdengar suara seseorang yang menginterogasi:
“Siapa pak Tirto?”
“Atasan saya,” jawab pria itu.
"Apa pangkatnya?,"
"TM," jawab pria itu.
“Siapa yang nyuruh kamu?”
“Pak Tirto,” ujarnya yang diikuti oleh pukulan orang yang tidak terlihat wajahnya.
Meski belum ada keterangan resmi dari TNI maupun kepolisian, narasi yang menyertai video menyebut bahwa pria tersebut berstatus anggota TNI aktif berpangkat Tamtama (TM).
Baca Juga : MUI Serukan Kedamaian Usai Massa Demo Rusak Fasilitas Publik dan Jarah Rumah DPR
Dugaan Peran Oknum dalam Demo
Jika benar dugaan itu terbukti, kasus ini menjadi serius mengingat adanya indikasi keterlibatan oknum aparat dalam aksi kericuhan. Publik pun bertanya-tanya apakah pria itu bertindak sendiri atau ada pihak yang menggerakkannya.
Pengamat militer menilai, jika dugaan ini terbukti, maka institusi TNI harus segera bertindak tegas. “Oknum aparat yang ikut merusak fasilitas negara bukan hanya mencoreng nama baik institusi, tapi juga memperparah krisis kepercayaan masyarakat di tengah gejolak politik,” jelas seorang dosen hukum militer Universitas Brawijaya.
Desakan Klarifikasi
Masyarakat kini mendesak agar kepolisian dan TNI segera memberikan klarifikasi resmi mengenai identitas pria dalam video tersebut. Tanpa penjelasan, publik dikhawatirkan hanya akan menerima potongan informasi yang memicu spekulasi liar.
Peristiwa di depan Polsek Pakisaji Malang ini menjadi contoh bahwa aksi demonstrasi dapat dengan mudah disusupi pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Karena itu, masyarakat diimbau tetap menjaga ketertiban, tidak terprovokasi, serta memastikan jalannya aksi berlangsung damai.
Pemerintah dan aparat penegak hukum juga dituntut untuk responsif agar aspirasi rakyat tidak terdistorsi oleh ulah perusak yang merugikan bangsa secara keseluruhan.