JATIMTIMES - Lomba burung nasional Malang Mbois Berkelas Cup sukses menarik perhatian komunitas kicau mania dari berbagai daerah. Ajang yang digelar Minggu (7/12/2025) ini sekaligus menandai aktifnya kembali Gantangan Malang Satu Titik, fasilitas wisata yang kini bisa dinikmati secara resmi oleh publik.
Sekretaris Dinas Kepemudaa, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang, Wahyu Setyawan mengatakan, antusias peserta sangat tinggi. bahkan juga tak sedikit kicau mania dari luar daerah yang datang untuk menjajal Gantangan Satu Titik Kota Malang.
Baca Juga : DPRD Malang Bahas Pencabutan Perda Administrasi Kependudukan, Ini Alasannya
"Pesertanya diperkirakan mencapai 500–750 orang. Banyak yang datang dari Yogyakarta, Solo, Surabaya, Pasuruan, Lumajang, Jember, Probolinggo, sampai Kota Batu. Hal itu terlihat dari pemesanan tiket yang masuk,” ujarnya.
Dalam gelaran perdana ini, panitia membuka 25 kelas di Gantangan A serta 18 kelas khusus komunitas burung kecil. Hampir seluruh tiket terjual habis.
“Dari total kelas yang dibuka, tersisa hanya beberapa lembar di 1–4 kelas tertentu. Mayoritas sudah sold out,” tambah Wahyu.
Tak hanya lomba, penyelenggara juga menyiapkan berbagai doorprize menarik, mulai dari 2 unit sepeda listrik, 2 unit sangkar, hingga uang pembinaan.
Hadiah disediakan untuk juara 1 sampai 5 di tiap kelas, termasuk dana pembinaan untuk peserta yang belum berhasil meraih podium. Dukungan pembiayaan turut datang dari CEO Prasasti yang membantu penyelenggaraan event ini.
Menurut Wahyu, aktivasi Gantangan Malang Satu Titik bukan sekadar agenda lomba, tetapi bagian dari strategi Pemkot Malang untuk memperkuat sektor wisata dan menambah pendapatan asli daerah (PAD).
“Kondisi transfer keuangan ke daerah mengalami penurunan. Karena itu PAD dari pajak dan retribusi perlu ditingkatkan. Aktivasi gantangan ini sejalan dengan visi-misi Wali Kota untuk memperkuat sektor wisata,” jelasnya.
Baca Juga : Dorong Dampak Ekonomi, Wali Kota Malang Apresiasi Aktivasi Gantangan Satu Titik
Ke depan, Disporapar berencana menggandeng lebih banyak komunitas burung di Malang Raya agar Gantangan Malang Satu Titik semakin ramai. Dengan begitu, potensi retribusi daerah dapat meningkat dan target PAD bisa tercapai.
Wahyu juga berharap bahwa hal tersebut dapat turut memperkuat perekonomian dari sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Termasuk melalui lomba berkelas nasional ini.
“Harapan kami, UMKM di sekitar lokasi turut tumbuh, sehingga geliat ekonomi Kota Malang semakin meningkat. Pengelolaan retribusi juga diharapkan dapat memenuhi target PAD,” tuturnya.
Dengan antusiasme peserta yang membludak dan minat komunitas luar daerah yang terus berdatangan, Malang Mbois Berkelas Cup menjadi sinyal bahwa Gantangan Malang Satu Titik kembali menjadi magnet baru bagi dunia perburungan sekaligus destinasi wisata berbasis komunitas di Kota Malang.
