JATIMTIMES - Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) Sidomulyo Silo, Jember kembali melakukan ekspor produk kopi jenis Robusta. Jika sebelumnya Brunei, Singapore dan Hongkong menjadi tujuan ekspor, kali ini giliran Mesir menjadi tujuan ekspor kopi.
Acara pelepasan ekspor kopi oleh KDMP Sidomulyo Silo ini dilakukan pada Minggu (30/11/2025) dengan dihadiri langsung oleh Dirut LPDP (Lembaga Pengelola Dana Bergulir) Koperasi Krisdianto Soedarmono, Asisten Deputi Pengembangan Produksi Kemenkop, Kepala Divisi Bisnis LPDB Koperasi, Bupati Jember Muhammad Fawait, PJ Sekda Jember Helmi Lukman, Kepala OJK Jember, Kepala Kantor Bea Cukai Jember, Kepala Bulog Jember, Export Center Surabaya, serta sejumlah pejabat dan petani kopi.
Baca Juga : KI Award 2025: Jember Kabupaten dengan Predikat Informatif
H. Kamiludin S. Kep, kepala desa sekaligus pembina KDMP Sidomulyo, dalam kesempatan tersebut menyampaikan, bahwa permintaan ekspor kopi ke Mesir, tidak lepas dari kerja sama KDMP dengan CV. Musafir yang memiliki koneksi ke negara tersebut.
"Alhamdulillah, kami bisa melakukan ekspor kembali produk kopi Robusta. Ekspor kali ini adalah Mesir, buyer dari Mesir ini sudah melakukan MoU dengan kami dan memesan 80 ton kopi atau 4 kontainer," ujar Kamil yang juga Ketua APDESI Kabupaten Jember.
Kamil menambahkan, untuk tahap pertama ini, pihaknya baru mengirim satu kontainer atau 20 ton. Selain melakukan MoU dengan Mesir, KDMP Sidomulyo juga sudah mulai melakukan komunikasi dengan Negara Turki, dimana komunikasi dengan Negara tersebut, difasilitasi oleh Export Center di Surabaya.
"Tahun depan, kami juga akan melakukan penjajakan dengan Negara Turki, komunikasi ini sudah berjalan dengan difasilitasi oleh Export Center Surabaya," jelasnya.
Mas Kades (julukan M. Kamiludin) menyampaikan ungkapan terima kasih kepada Pemkab Jember, dalam hal ini Gus Bupati Jember yang telah mensupport keberadaan KDMP Desa Sidomulyo.
Dirut LPDB Krisdianto Soedarmono, mengapresiasi capaian yang dilakukan oleh KDMP Sidomulyo Silo, dimana KDMP ini, selain sudah melakukan ekspor kopi, juga memiliki berbagai gerai usaha yang cukup bagus dan lengkap, termasuk keberadaan klinik KDMP.
"KDMP Sidomulyo ini, menjadi KDMP Percontohan, tidak hanya di level Propinsi, tapi juga di level Nasional, karena KDMP Sidomulyo ini satu satunya KDMP di Indonesia yang sudah melakukan eksport, juga memiliki klinik tingkat Pratama, yang belum dimiliki oleh KDMP manapun di Indonesia," ujar Krisdianto.
Melihat peluang dan prospek yang dimiliki oleh KDMP Pratama, pihaknya langsung memberikan bantuan modal stimulan kepada KDMP senilai hampir 1 Milyar, atau tepatnya Rp. 853.819.400.
"Dengan kemampuan KDMP Sidomulyo menghasilkan kopi 5 ribu ton setahun, ditambah memiliki klinik Pratama, tentu membutuhkan modal yang cukup besar, untuk usaha kopi yang ekspor ini saja, dibutuhkan biaya sekitar Rp. 150 Milyar, dan kami LPDB tidak segan untuk memberikan bantuan modal," ujarnya.
Sementara Bupati Jember Muhammad Fawait, dalam kesempatan tersebut menyampaikan, bahwa program Presiden RI Prabowo Subianto di program Koperasi Desa, memiliki tujuan untuk pemerataan ekonomi.
Dan KDMP Sidomulyo, telah membuktikan, bahwa program Presiden tersebut sangat tepat, sehingga sebagai Bupati Jember, pihaknya merasanaenang dan bangga atas keberhasilan KDMP Sidomulyo.
"Kami berharap KDMP-KDMP di Jember dan di daerah lain, bisa meniru capaian yang sudah dilakukan oleh KDMP Sidomulyo, karena KDMP Sidomulyo memberikan jawaban atas program pemerataan ekonomi yang digagas oleh Bapak Presiden Prabowo Subianto," ujar Gus Fawait.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Jember bersama Dirut PLDB dan Deputi Bisnis Kemenkop, berkesempatan melepas pemberangkatan angkutan eksport kopi secara simbolis. (*)
