JATIMTIMES - Keberadaan Bus Trans Jatim di Malang Raya segera direalisasikan. Belum lama ini dilakukan simulasi jelang operasional oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jatim dan Dishub Malan Raya. Dari simulasi itu, diketahui ada perbaikan rute Trans Jatim pada jalur-jalur di Kota Batu.
Tepatnya pada Jumat (24/10/2025) lalu, simulasi dilakukan Dishub Provinsi Jawa Timur, yang menggelar uji coba perdana untuk Bus Trans Jatim Koridor I di Malang Raya. Armada Bus Trans Jatim dijalankan dari Terminal Hamid Rusdi sampai Terminal Kota Batu.
Baca Juga : Audiensi dengan Jajaran Kementerian PU, Pemkot Batu Curhat Soal Infrastruktur Strategis
Kepala Dishub Kota Batu Hendry Suseno menyebut, hasil uji coba lalu tidak mengalami kendala apapun. Namun, hanya ada beberapa titik kemacetan yang ditemui selama proses uji coba. Seperti di Jalan Gajayana, Kota Malang.
"Untuk yang di Kota Batu berjalan lancar," katanya.
Uji coba dilakukan menggunakan bus berukuran medium. Bus itu diproduksi karoseri New Armada. Bus tersebut memiliki kapasitas 35 penumpang dalam satu armada. Terdiri atas 20 tempat duduk dan 15 handle grip atau pegangan tangan untuk penumpang yang berdiri.
Terkait dengan perubahan rute bus Trans Jatim, Hendry memastikan sudah melewati uji coba lalu. Rute semula bus tersebut mengaspal dari Terminal Landungsari menuju ke Jalan Raya Dadaprejo, Kecamatan Junrejo melewati perbatasan Kecamatan Dau.
"Saat masuk di Kecamatan Dau sebelum Kota Batu, dibelokkan dari pertigaan Polsek Dau (Sengkaling) ke kiri," ungkapnya.
Dikatakannya, bus melewati rute yang berbeda dari proyeksi awal. Setelah dari Terminal Landungsari, bus berlanjut menuju ke Kota Batu belok ke kiri Simpang Tiga Sengkaling. Kemudian ke arah Junrejo dan Batu Night Spectacular (BNS), Jatim Park 2, dan lurus menuju Jalan Imam Bonjol.
Setelah itu berbelok ke kanan menuju Jalan Pattimura dan memasuki Jalan Dewi Sartika (depan Pasar Induk Among Tani Batu) sebelum akhirnya masuk ke Terminal Batu. Dengan perubahan rute tersebut, maka juga ada perubahan terkait titik pemetaan halte maupun tempat pemberhentian bus.
Sebelumnya, ada tiga titik halte yang dibidik oleh Dishub untuk operasional Trans Jatim. Itu meliputi simpang tiga Desa Pendem, depan Jawa Timur Park 3, dan depan SMP Negeri 3 Batu. Namun dari pemetaan baru berubah sekitar 29 titik yang dibidik sepanjang rute tersebut.
Baca Juga : Komitmen Ciptakan Lingkungan dan Generasi Sehat, Pemkot Batu Gencarkan Sosialisasi Kawasan Tanpa Rokok
"Tapi masih dikaji berupa titik halte atau hanya pemberhentian bus saja," paparnya.
Hendry menambahkan, untuk rute yang dapat diakses penumpang Trans Jatim nantinya berbeda antara Kota Malang ke Kota Batu dan dari Batu ke Kota Malang. Rute pertama dari Terminal Hamid Rusdi ke Terminal Batu. Rute tersebut akan melewati Terminal Madyopuro, Stasiun Malang, Kajoetangan Heritage, Jalan Bandung, Jalan Gajayana, Sengkaling, Sumbersekar, Junrejo, dan Terminal Batu.
Sementara itu, keberangkatan dari Terminal Batu ke Terminal Hamid Rusdi, bus akan berjalan menuju Jatim Park 2, Sumbersekar, Sengkaling, Teminal Landungsari, Dinoyo, Stasiun Malang, Terminal Madyopuro dan berakhir di Terminal Hamid Rusdi.
Dengan kedua rute tersebut, juga ada perbedaan dropping penumpang. Misalnya dari Terminal Batu menuju Stasiun Malang, wilayah turun penumpang berada di dalam stasiun Malang Kota Baru bangunan baru. Sementara, penumpang yang naik dari Terminal Hamid Rusdi akan diturunkan di bangunan stasiun lama (patung singa). Disesuaikan jalur lanjutan bus tersebut karena posisi stasiun berbeda.
Simulai yang telah dilakukan, sambungnya, menandai bahwa angkutan umum terjangkau itu ditargetkan segera beroperasi dalam waktu dekat. "Jika memungkinkan akan dioperasikan mulai November akhir bulan," imbuhnya.
