JATIMTIMES - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Daerah Operasi (Daop) 8 Surabaya mengoperasikan KA Mutiara Timur Tambahan relasi Surabaya Gubeng-Ketapang pada akhir pekan ini. Kebijakan tersebut berlaku pada 24-26 Oktober 2025.
Pengoperasian KA Mutiara Timur Tambahan dilakukan untuk memeriahkan akhir pekan para pelanggan yang ingin menikmati keindahan Banyuwangi sekaligus menyaksikan kemegahan Festival Gandrung Sewu 2025. Kereta tersebut dijadwalkan berangkat pukul 21.50 WIB dari Stasiun Gubeng dan tiba di Ketapang pukul 03.40 WIB.
Baca Juga : GP Ansor Jatim Jajaki Kerja Sama dengan Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya
Manajer Humas KAI Daop 8 Surabaya Luqman Arif menjelaskan, kereta tambahan ini memiliki kapasitas 336 tempat duduk, terdiri dari 7 kereta kelas eksekutif yang menawarkan kenyamanan maksimal bagi pelanggan yang ingin beristirahat tenang sambil menikmati perjalanan malam menuju ujung timur Pulau Jawa.
Kehadiran KA Mutiara Timur Tambahan menjadi alternatif ideal bagi masyarakat yang ingin berlibur singkat tanpa harus khawatir dengan kemacetan di jalan raya. Selain mendukung mobilitas wisatawan, inisiatif ini juga merupakan bentuk komitmen KAI dalam mendorong pengembangan pariwisata daerah serta pemerataan ekonomi di wilayah operasionalnya.
“KAI ingin memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk menikmati perjalanan yang berkesan ke Banyuwangi, terutama bagi mereka yang ingin menyaksikan langsung kemegahan Festival Gandrung Sewu. Dengan tambahan jadwal KA Mutiara Timur ini, pelanggan dapat menikmati akhir pekan dengan lebih fleksibel dan nyaman,” ujar Luqman Arif.
Selain menghadirkan layanan tambahan, KAI juga menerapkan ketentuan baru penggunaan powerbank di dalam perjalanan kereta api. Langkah ini merupakan upaya proaktif perusahaan untuk menjaga keselamatan dan kenyamanan seluruh pelanggan selama di perjalanan.
Berikut ketentuan yang perlu diperhatikan:
1. Penumpang diperbolehkan menggunakan powerbank untuk mengisi daya perangkat pribadi seperti ponsel, tablet, atau laptop selama perjalanan.
2. Kapasitas maksimal powerbank yang diperbolehkan adalah 100 Wh (Watt-hour).
3. Pastikan powerbank dalam kondisi baik dan memiliki label kapasitas yang jelas.
4. Dilarang mengisi ulang daya powerbank di stopkontak kereta api.
Sebagai panduan, kapasitas powerbank dapat dihitung dengan rumus:
Wh = (kapasitas mAh x Voltase) / 1.000
Baca Juga : PKL Jalan Surabaya Bakal Diedukasi, Satpol PP Kota Malang Tak Segan Tindak Tegas Jika Bandel
Luqman Arif menjelaskan bahwa kebijakan ini diberlakukan untuk meminimalkan potensi risiko kebakaran akibat penggunaan perangkat elektronik yang tidak sesuai.
“Stopkontak di kereta api hanya diperuntukkan bagi perangkat berdaya rendah seperti handphone, tablet, earphone, dan laptop. Kami mengimbau pelanggan agar tidak menggunakan stopkontak untuk mengisi daya powerbank karena berpotensi menimbulkan risiko keamanan,” tegasnya.
Melalui kebijakan ini, KAI mengajak seluruh pelanggan untuk lebih bijak dan bertanggung jawab dalam menggunakan perangkat elektronik selama perjalanan. Dengan kesadaran bersama, setiap pelanggan dapat berkontribusi menciptakan perjalanan yang aman, nyaman, dan menyenangkan bagi semua.
“KAI selalu berkomitmen menghadirkan perjalanan yang aman dan nyaman. Karena itu, kami mengajak seluruh pelanggan untuk bersama-sama bijak menggunakan stopkontak maupun powerbank selama di perjalanan,” pungkas Luqman.
