JATIMTIMES - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Malang menegaskan tidak pernah melakukan pemesanan hotel maupun layanan catering yang belakangan mencuat dan mencatut nama instansi tersebut. Kepala Kemenag Kota Malang Achmad Shampton, menyebut praktik penipuan ini merugikan dunia usaha sekaligus mencoreng nama baik lembaganya.
Menurut Gus Shampton, hingga awal September 2025 pihaknya sudah menerima enam laporan terkait dugaan penipuan. Beberapa hotel, termasuk Hotel Merkur, bahkan mengaku mendapat pesanan dengan mencatut tanda tangan dirinya. “Makanya kami buat sosialisasi. Karena selama setahun ini Kemenag Kota Malang tidak punya anggaran hotel maupun catering besar. Jadi pasti itu hoaks,” tegasnya.
Baca Juga : Seleksi Sekda Magetan Masuki Tahap Akhir, Tiga Nama Siap Disodorkan ke Bupati
Ia menegaskan, Kemenag Kota Malang sepenuhnya mendukung kebijakan pemerintah pusat dalam efisiensi anggaran. Seluruh kegiatan instansi pada 2025 dilaksanakan di kantor Kemenag maupun satuan kerja di bawah pengawasannya, bukan di hotel atau melalui pihak ketiga.
Untuk meminimalkan potensi penipuan, semua tata persuratan kini terintegrasi melalui aplikasi Srikandi dengan TTE (Tanda Tangan Elektronik). Dokumen resmi tidak lagi menggunakan tanda tangan maupun stempel basah. Jika ada surat keluar yang masih memakai format lama, Shampton meminta masyarakat waspada dan tidak langsung percaya. “Basis kita sudah TTI. Jadi kalau ada surat pesanan dengan tanda tangan basah atau stempel, sebaiknya diklarifikasi dulu,” ujarnya.
Sejak 4 September lalu, Kemenag Kota Malang juga sudah mengumumkan peringatan resmi melalui Instagram dan TikTok. Tujuannya, agar masyarakat dan pelaku usaha lebih waspada terhadap oknum yang mencoba mencari keuntungan dengan mencatut nama instansi.
Shampton mengimbau masyarakat untuk segera melapor bila menemukan modus serupa. Kemenag Kota Malang sudah menyiapkan layanan aduan yang bisa diakses melalui nomor 081-252-0456-58. “Silakan cek dulu ke kontak center kami sebelum menindaklanjuti pesanan apa pun. Kalau ada yang janggal, sampaikan aduannya. Kami akan segera merespons,” katanya.
Baca Juga : Demo Ribuan Warga Bangkalan 10 September 2025, Jalan Utama Ditutup Polisi
Ia juga menegaskan bahwa di luar penyelenggaraan ibadah haji yang memang memiliki pembiayaan khusus, Kemenag Kota Malang tidak memiliki program kegiatan di hotel maupun dengan vendor catering besar. Karena itu, pihaknya meminta maaf jika ada pelaku usaha yang sudah terlanjur dirugikan akibat ulah oknum tidak bertanggung jawab.
Shampton memastikan kasus ini akan diteruskan ke aparat penegak hukum. “Kami berkomitmen menjaga integritas lembaga. Tidak mungkin kami melanggar perjanjian dengan pihak ketiga. Karena itu, jika ada surat atau pemesanan mencurigakan, segera klarifikasi melalui layanan aduan kami. Jangan sampai ada lagi yang tertipu,” pungkasnya.