JATIMTIMES - Pendidikan yang unggul tak hanya lahir dari kurikulum dan metode pembelajaran, tetapi juga dari sosok pendidik yang sehat, bugar, dan penuh semangat. Kesadaran inilah yang mendorong MAN 1 Kota Malang menyelenggarakan Screening Kesehatan bagi seluruh Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) belum lama ini.
Kegiatan yang berlangsung di Unit Kesehatan Sekolah (UKS) tersebut menjadi wujud kepedulian sekaligus apresiasi madrasah terhadap dedikasi GTK yang setiap hari berhadapan dengan dinamika pembelajaran. Dalam pelaksanaannya, MAN 1 Kota Malang menggandeng pusat kesehatan terkemuka di Kota Malang agar pemeriksaan berlangsung komprehensif, akurat, dan profesional.

Suasana keakraban terlihat saat satu per satu GTK menjalani pemeriksaan. Mereka mengikuti tahapan mulai dari pengukuran tekanan darah, tes gula darah sewaktu, pemeriksaan kolesterol, hingga pengecekan kadar asam urat. Usai pemeriksaan, peserta juga mendapat kesempatan untuk berkonsultasi dengan tenaga medis, membicarakan gaya hidup, serta memperoleh saran mengenai langkah pencegahan penyakit.
Baca Juga : Siswa MTsN 1 Kota Malang Raih Silver Award di Asiarope Olympiad 2025
Bagi sebagian guru, kegiatan ini bahkan menjadi pengalaman pertama melakukan pengecekan kesehatan secara lengkap. Antusiasme mereka semakin besar karena tidak semua orang memiliki waktu atau akses mudah untuk pemeriksaan rutin.
Kepala MAN 1 Kota Malang, Dr. H. Sutirjo, M.Pd., menegaskan bahwa kesehatan adalah modal utama dalam proses belajar-mengajar. Ia menuturkan, sehebat apa pun inovasi pendidikan yang dirancang, tidak akan berjalan optimal jika pendidik dan tenaga kependidikan tidak dalam kondisi prima.
Kesehatan adalah investasi berharga bagi seorang pendidik. Menurutnya, sehebat apa pun konsep pembelajaran yang dirancang, hasilnya tidak akan maksimal tanpa tubuh yang sehat.

“Screening kesehatan ini adalah langkah preventif untuk mendeteksi dini potensi masalah agar bisa segera ditangani. Guru yang sehat akan menciptakan suasana belajar yang energik dan positif bagi siswa,” ujarnya.
Ia juga menambahkan, program ini akan terus dikembangkan sebagai bagian dari visi madrasah dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang profesional.
Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari para guru. Salah satunya datang dari Isma Latifah, S.S., yang merasa kegiatan ini memberikan manfaat nyata. Ia menuturkan bahwa padatnya rutinitas mengajar sering kali membuat para guru lupa memeriksa kondisi tubuh secara rutin. Screening kesehatan yang digelar madrasah ini menurutnya menjadi bentuk perhatian yang jarang mereka dapatkan di tengah kesibukan.
“Dengan adanya screening ini, kami jadi lebih paham kondisi tubuh masing-masing,” ujarnya. Isma menambahkan, kesempatan untuk berkonsultasi langsung dengan tenaga medis membuat guru lebih tenang sekaligus termotivasi menjaga pola hidup sehat.
Baca Juga : Kim Jong-kook Resmi Menikah, Yoo Jae-suk Jadi MC Tiba-Tiba di Acara Tertutup
Pengalaman serupa juga dirasakan tenaga kependidikan lainnya yang menilai kegiatan ini sebagai momentum penting untuk menumbuhkan kesadaran hidup sehat. Tidak hanya soal fisik, tetapi juga keseimbangan antara pekerjaan, istirahat, dan kesehatan mental.
Selain pemeriksaan medis, kegiatan ini juga memberikan edukasi seputar pola hidup sehat. Para GTK mendapat penjelasan tentang pentingnya menjaga asupan gizi, olahraga teratur, serta pengelolaan stres agar kondisi jasmani dan rohani tetap stabil. Pendekatan holistik ini diyakini mampu memberi dampak jangka panjang terhadap peningkatan kualitas hidup pendidik dan tenaga kependidikan.
Sutirjo kembali menegaskan, bahwa madrasah bukan hanya ruang belajar siswa, tetapi juga rumah kedua bagi para pendidik. Karena itu, perhatian terhadap kesehatan mereka adalah hal yang fundamental.
Dengan terlaksananya screening kesehatan ini, MAN 1 Kota Malang semakin menegaskan komitmennya tidak hanya pada pencapaian akademik, tetapi juga pada kesejahteraan menyeluruh seluruh warganya. Langkah ini sejalan dengan visi madrasah untuk membangun ekosistem pendidikan yang profesional, berkarakter, dan berdaya saing tinggi.
Bagi MAN 1 Kota Malang, pendidikan sejati adalah tentang keseimbangan: membina kecerdasan intelektual, memperkuat spiritualitas, sekaligus memastikan kondisi fisik dan mental pendidik tetap terjaga. Guru yang sehat akan menghadirkan ruang kelas yang penuh energi positif, dan dari sana, lahirlah generasi yang lebih kuat, cerdas, dan berdaya saing.