JATIMTIMES - Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) tengah melanda wilayah Jember, Jawa Timur. Sejumlah warga mengeluhkan antrean panjang di berbagai Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang terjadi selama beberapa hari terakhir. Situasi ini ramai diperbincangkan di media sosial, terutama di TikTok.
Salah satu unggahan yang viral berasal dari akun TikTok @riviewjemberan. Dalam video tersebut terlihat ratusan sepeda motor mengantre BBM di SPBU dengan barisan mengular hingga jarak yang cukup jauh. "Day 2 Jember krisis BBM," tulis akun tersebut dalam keterangannya.
Baca Juga : Kapan Pengumuman KIP Kuliah 2025? Ini Jadwal Lengkap dan Cara Ceknya
Seorang pengguna lain, @anase****, menuliskan pengalamannya di kolom komentar, "Alhamdulillah tadi antre 2 jam di Gajah Mada dapat."
Sementara akun @huj**** menyebutkan, "Itu dampak jalan Gumitir ditutup. Baru beberapa hari saja sudah banyak yang antre."
Dalam video lain yang diunggah akun TikTok @LeonardoAlexander, tampak suasana antrean di SPBU yang begitu padat. Ia bahkan menyebut ada warga yang sampai pingsan karena terlalu lama menunggu. "Minggu antre CFD (tidak), Minggu antre BBM," tulisnya dalam unggahan tersebut.
"Sampai ada yang pingsan dong," tambahnya.
Menanggapi hal ini, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi, membenarkan bahwa puluhan SPBU di Jember memang terdampak keterlambatan distribusi BBM. Hal itu terjadi akibat perubahan jalur distribusi imbas penutupan Jalan Nasional di kawasan Gumitir.
"Penutupan Jalur Gumitir menyebabkan perubahan rute jalur Mobil Tangki (MT), yang semula Banyuwangi – Gumitir – Jember, menjadi Banyuwangi – Situbondo – Arak-Arak – Bondowoso – Jember. Namun, jalur itu hanya bisa dilalui MT kapasitas 16 KL dan 24 KL," jelas Ahad dalam keterangan tertulisnya, Minggu (27/7/2025).
Ia menambahkan, distribusi energi melalui jalur alternatif tersebut menghadapi tantangan tersendiri karena medan yang sulit. Untuk itu, Pertamina telah menjalin koordinasi dengan pihak kepolisian di sejumlah wilayah guna memastikan kelancaran pengiriman.
Baca Juga : Atap Rumah Asbes Resmi Dilarang WHO, Ini Bahayanya!
“Terkait mitigasi jalur ini, Pertamina telah melaksanakan koordinasi dengan Satlantas Kabupaten Kalibaru dan Jember, termasuk koordinasi dengan Polres Situbondo dan Bondowoso untuk pengawalan jika terjadi kemacetan MT atau Truk LPG ketika melewati Jalur Arak-Arak yang rutenya cukup sulit dilewati,” ujar Ahad.
Untuk diketahui, penutupan jalur nasional di kawasan Alas Gumitir diberlakukan sejak 24 Juli hingga 24 September 2025. Penutupan dilakukan di KM 233+500, tepatnya di tikungan Mbah Singo, sebagai bagian dari proyek perbaikan jalan dan jembatan yang sedang berlangsung.
Selain mengganggu mobilitas warga, kebijakan penutupan ini juga berdampak pada distribusi energi, termasuk BBM dan LPG. Menurut data Pertamina, setidaknya ada 41 SPBU di Jember dan 8 SPBU di Bondowoso yang mengalami keterlambatan pasokan.
Ahad menjelaskan, untuk meminimalkan dampak kelangkaan, pihaknya juga menyiapkan bantuan tambahan dari berbagai titik distribusi.
“Sebagai antisipasi tambahan, kami siapkan unit MT Bantuan dari Terminal BBM Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, yakni dari Instalasi Surabaya Group dengan pasokan sekitar 160 KL per hari. Untuk LPG, distribusi dari Gresik akan diaktifkan bila jalur dari Banyuwangi terkendala,” pungkas Ahad.
