Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Ekonomi

Investor Mulai Melirik Ikan Patin Tulungagung

Penulis : Joko Pramono - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

14 - Sep - 2019, 16:24

Placeholder
Produksi ikan patin Tulungagung yang melimpah (foto : Joko Pramono/JatimTIMES)

Dua investor perikanan melirik ikan patin asal Tulungagung. Ke dua investor itu adalah PT Belida di Desa Waung Kecamatan Tulungagung, dan satu lagi perusahaan yang beroperasi di Prigi, Kecamatan Watulimo, Trenggalek.

Bukan tanpa alasan mereka melirik Tulungagung untuk mengolah ikan patin. Ikan patin Tulungagung dikenal putih dan tidak berbau tanah.

“Mereka pabriknya di Prigi, tapi mereka mengambil bahan baku patin di Tulungagung,” terang Kadin Perikanan Tulungagung Tatang Suhartono, Kamis (12/9/2019).

Dua pabrik itu sama-sama punya kapasitas produksi 3-5 ton per hari.

Sementara yang bakal masuk adalah sebuah perusahaan BUMN yang menggandeng perusahaan swasta, dan sebuah perusahaan perikanan asal Kalimantan.

Perusahaan BUMN itu mempunyai kapasitas produksi 5-15 ton per hari, sedangkan perusahaan asal Kalimantan 50 ton per hari.

Dinas Perikanan memberi syarat, para investor yang masuk wajib menjalin kemitraan lebih dulu dengan para pembudidaya.

Tatang tidak mau perusahaan yang baru masuk mengambil pembudidaya, mitra perusahaan lama.

“Kami tidak mau tata niaga yang sudah terbentuk. Karena itu silakan menjalin kemitraan untuk mencukupi kebutuhan bahan baku,” sambung Tatang.

Selama ini pembudidaya lebih untung menjalin kemitraan dengan pabrik. Sebab harga ditentukan bersama dan dituangkan dalam surat perjanjian.

Mereka tidak terpengaruh jika sewaktu-waktu harga patin anjlok, karena harga sudah diikat di awal. Sementara pabrik diuntungkan karena kebutuhan bahan baku terjamin, dengan harga yang sudah pasti.

Biasanya para pembudidaya berhubungan dengan suplier, yang merupakan kepanjangan tangan pabrik.

Suplier ini yang menjamin ketersediaan bibit, melakukan pembinaan dan memberi pinjaman pakan tanpa mengubah harga.

“Keberadaan suplier ini diatur dalam Permen Kelautan dan Perikanan. Dia bertugas “ngopeni” para mitra,” tutur Tatang.

Kapasitas produksi patin per hari di Tulungagung mencapai 50 ton. Sebelumnya 240 ton patin asal Tulungagung dikirim ke tanah suci, untuk konsumsi jamaah haji.

Kini pemerintah tengah melobi pengiriman patin untuk konsumsi jamaah umroh.

 


Topik

Ekonomi tulungagung berita-tulungagung Ikan-Patin-Tulungagung Produksi-ikan-patin-Tulungagung PT-Belida dinas-Perikanan-Tulungagung



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Tulungagung Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Joko Pramono

Editor

Sri Kurnia Mahiruni