Ogoh-ogoh, patung berwujud raksasa yang biasa diarak sehari sebelum Nyepi, di Pulau Dewata Bali, kini sering dijumpai di Tulungagung dalam acara karnaval. Menariknya, ada pengrajin yang membuat ogoh - ogoh dari material bahan-bahan ramah lingkungan, tanpa memakai gabus atau styrofoam.
"Ini dibuat dari koran dan limbah daun nangka dan kita kerjakan terus untuk persiapan job karnaval," papar Totok Ryanto (31) warga dusun Duwet desa Wates Sumbergempol-Tulungagung.
Totok yang pernah membuat patung Ganesha ukuran raksasa mengungkapkan bahwa bahan yang dipakai kali ini beda dengan tahun-tahun sebelumnya.
“Dulu banyak pakai gabus. Hanya bisa dikerjakan satu dua orang karena cara membentuk lebih mudah. Kalau pakai daun itu rumit dan harus melibatkan lebih banyak orang,” katanya.
Dia lebih memberi apresiasi pada kolektivitas pembuatan ogoh-ogoh yang menjadi pertaruhan kreativitas anak muda tiap tahun ini.
"Kita libatkan anak-anak yang masih sekolah, kira-kira ya sepuluh anak yang mengerjakan tiap sore hingga malam selama 15 hari ini," tambahnya.
Totok mengatakan, bambu dan kertas semen bekas jauh lebih ramah lingkungan dibanding gabus. Dari segi biaya, lebih murah. Untuk tahun ini kami keluar biaya sekitar Rp 2 juta, belum tenaganya.
Ogoh-ogoh tahun ini mengangkat tema Baru Kelinting, yaitu berupa raksasa yang dilingkari ular dan membawa tombak. Nyaris semua dibentuk dari rangkaian irisan bambu. Lalu ditempel kertas koran dan lem agar lebih kuat. Tak mudah robek lalu dicat sesuai desain.
Sebagai dasar, ogoh-ogoh ini memanfaatkan daun nangka kering yang digunting yang menjadi ornamen natural. Landasan ogoh-ogoh ini diikat di batang-batang bambu besar agar bisa diangkat ramai-ramai, diarak ke jalanan saat pawai.
“Tahun lalu setelah kami kompak karnaval, banyak job di karnaval lain untuk tampil menyemarakkan Tujuh Belasan," paparnya.
Saat karnaval menurut Totok, ogoh-ogoh akan diarak dan diangkat sekitar 15 orang dan diiringi 20 penari yang berputar mirip tari kecak dari Bali.
"Jika ada pesanan untuk membuat dengan tema lain, kami siap membuatkan. Namun jika ingin kami tampil di acara perayaan lain desa silakan bisa disewa Ogoh-ogohnya saja atau beserta tim yang sudah siap tampil. Ini kan juga hobby jadi harganya ya nego," pungkasnya.