JATIMTIMES - Banyak orang berhenti berdoa karena merasa doanya tak kunjung dikabulkan. Namun kisah Nabi Zakaria ‘alaihissalam membuktikan bahwa tidak ada doa yang sia-sia, seberapa lama pun harus menunggu. 

Nabi Zakaria terus berdoa selama 70 tahun, hingga akhirnya Allah mengaruniainya seorang anak di usia 100 tahun. Padahal, istrinya mandul dan berumur 90 tahun.

Baca Juga : 3 Makanan Rumahan Ini Bisa Bikin Anak Kena Asam Urat hingga Gagal Ginjal

Pendakwah Ustaz Khalid Basalamah pernah menceritakan kembali kisah luar biasa ini, yang juga disebut dalam awal Surah Maryam ayat 1-15. Nabi Zakaria, kata Ustaz Khalid, menikah pada usia 30 tahun, sementara istrinya kala itu berusia 20 tahun. Namun, mereka tak kunjung dikaruniai anak karena istrinya mandul.

“Beliau berdoa agar Allah berikan anak dari istri yang mandul ini, dan itu terus beliau panjatkan selama 70 tahun sampai umurnya 100 tahun,” ujar Ustaz Khalid, dikutip akun Instagramnya, Jumat (31/10). 

Selama tujuh dekade, Nabi Zakaria tidak pernah berhenti berdoa. Meski usianya menua, rambutnya memutih, dan fisiknya melemah, keyakinannya kepada Allah tak pernah luntur. Doa itu pun akhirnya dikabulkan.

“Allah kabulkan. Istrinya yang 90 tahun ini Allah berikan kesehatan, hamil dan melahirkan Nabi Yahya. Pada saat itu beliau tidak putus asa, 70 tahun berdoa dari umur 30 sampai 100 tahun baru Allah kabulkan,” jelasnya.

Kisah Nabi Zakaria menjadi pelajaran bahwa tidak ada yang mustahil bagi Allah. Meski secara medis mustahil, Allah menunjukkan kuasa-Nya dengan memberikan keturunan dari pasangan yang sudah renta dan mandul.

Allah mengabadikan kisah itu dalam Al-Qur’an, sebagaimana firman-Nya dalam Surah Al-Anbiya’ ayat 88:

فَاسْتَجَبْنَا لَهٗۙ وَنَجَّيْنٰهُ مِنَ الْغَمِّۗ وَكَذٰلِكَ نُـنْجِى الْمُؤْمِنِيْنَ

Fastajabnâ lahû wa najjainâhu minal-ghamm, wa kadzâlika nunjil-mu'minîn.

“Kami lalu mengabulkan (doa)-nya dan Kami menyelamatkannya dari kedukaan. Demikianlah Kami menyelamatkan orang-orang mukmin.” (QS Al-Anbiya’ [21]: 88)

Ayat ini menegaskan bahwa doa orang beriman selalu didengar oleh Allah. Mungkin tidak langsung dikabulkan, tetapi setiap doa akan dijawab dengan cara dan waktu terbaik menurut kehendak-Nya.

Baca Juga : Kabar Duka, Ayah Jerome Polin Meninggal Dunia Setelah Sempat Kritis di ICU

Dalam Al-Qur’an, Allah juga menjelaskan secara jelas bagaimana doa Nabi Zakaria akhirnya dikabulkan.

فَاسْتَجَبْنَا لَهٗۖ وَوَهَبْنَا لَهٗ يَحْيٰى وَاَصْلَحْنَا لَهٗ زَوْجَهٗۗ اِنَّهُمْ كَانُوْا يُسٰرِعُوْنَ فِى الْخَيْرٰتِ وَيَدْعُوْنَنَا رَغَبًا وَّرَهَبًاۗ وَكَانُوْا لَنَا خٰشِعِيْنَ

“Maka, Kami mengabulkan (doa)-nya, menganugerahkan Yahya kepadanya, dan menjadikan istrinya (dapat mengandung). Sesungguhnya mereka selalu bersegera dalam (mengerjakan) kebaikan dan berdoa kepada Kami dengan penuh harap dan cemas. Mereka adalah orang-orang yang khusyuk kepada Kami.” (QS Al-Anbiya’ [21]: 90)

Para ulama menafsirkan, ayat ini menunjukkan bagaimana Allah tidak hanya memberikan Nabi Zakaria seorang anak, tapi juga menyembuhkan istrinya dari kemandulan. Inilah bentuk keajaiban bagi mereka yang bersabar dalam doa.

Menurut Ustaz Khalid, kisah ini menjadi pengingat bagi umat Islam agar tidak cepat menyerah dalam berdoa. Selama belum ada penghalang, doa harus terus dipanjatkan. Karena Allah tahu kapan waktu terbaik untuk mengabulkannya.

“Jangan putus asa untuk berdoa dan terus tunjukkan kebutuhan kita selama Allah belum kasih dan selama belum ada penghalangnya,” pesannya.

“Karena memiliki anak dari orang mandul itu bukan halangan. Secara alami, Allah bisa memberikan keturunan kapan pun Dia kehendaki.” tambah Ustaz Khalid.