JATIMTIMES - Himpunan Alumni dan Santri Lirboyo (Himasal) wilayah Jabotabek mengecam tayangan program XPOSE di Trans7 yang diduga melecehkan martabat pesantren, kiai, dan santri. Pernyataan itu disampaikan langsung melalui akun Instagram resminya @himasallirboyo.
“Bismillahirrahmanirrahim, pernyataan sikap himpunan alumni dan santri Lirboyo se-Jabotabek atas tayangan Trans7 yang merendahkan pesantren, khususnya pesantren Lirboyo,” ungkap Himasal dalam unggahannya.
Baca Juga : Apa Itu Family Office yang Diusulkan Luhut tapi Ditolak Dibiayai APBN oleh Purbaya?
Dalam pernyataan resminya, Himasal menyampaikan lima tuntutan yang ditujukan langsung kepada pihak Trans7.
Pertama, Himasal mengecam keras tayangan Trans7 yang dinilai telah “meremehkan kiai, meremehkan santri, dan meremehkan pesantren khususnya pesantren Lirboyo yang menjadi obyek dari tayangan tersebut.”
Kedua, Himasal menuntut permintaan maaf terbuka dari pihak Trans7 kepada publik, terutama kepada para masyaih Pondok Pesantren Lirboyo.
Ketiga, Himasal meminta Trans7 menarik seluruh tayangan tersebut dari berbagai platform digital maupun media sosial resmi milik stasiun televisi tersebut.
Keempat, Himasal mendesak Trans7 untuk menyiarkan tayangan edukatif tentang pesantren, termasuk kiprah para kiai dan santri secara utuh, tanpa dipotong-potong, baik dari sisi sejarah maupun sumbangsihnya untuk bangsa.” Tujuannya, agar masyarakat tidak salah paham terhadap dunia pesantren.
Kelima, Himasal menegaskan, apabila tuntutan tersebut tidak diindahkan, pihaknya siap menempuh jalur hukum, baik pidana maupun perdata.
Pernyataan tersebut dibacakan dan ditandatangani oleh Ketua Umum Himasal Wilayah Jabotabek, Haji Agus Salim, dan Sekretaris, Ustadz Muhammad Farid Firdaus, S.Pd.
Sebagaimana diberitakan, kontroversi bermula dari salah satu episode XPOSE Trans7 yang menyoroti kehidupan santri dan kiai. Tayangan itu menuai kritik setelah muncul cuplikan berjudul, “Santrinya minum susu aja kudu jongkok, emang gini kehidupan di pondok?”
Narasi dalam tayangan tersebut dinilai menyudutkan dunia pesantren. Salah satu bagian lain yang disorot adalah momen santri sedang sungkem kepada Kiai Anwar Manshur Lirboyo, namun disertai narasi yang dianggap tidak pantas.
Baca Juga : PW GP Ansor Jatim Nyatakan Perang terhadap Narasi Sesat di Trans7
“Ternyata yang ngesot itulah yang kasih amplop, netizen pun curiga nih bahwa bisa jadi inilah sebabnya sebagian kiai makin kaya raya,” demikian narasi dalam tayangan XPOSE tersebut.
Tak berhenti di situ, XPOSE juga menyinggung soal gaya hidup kiai dengan menampilkan harga sarung mahal dari salah satu marketplace.
“Mau bilang mewah hingga harga miliaran, sarungnya aja pun merek termahal yang harganya berkisar antara 400 ribuan sampai 12 jutaan rupiah gitu deh,” ucap narator program tersebut.
Selain itu, narasi XPOSE juga menyinggung soal peruntukan uang para kiai. “Dan saat ada hubungan keluarga nih, family (Kiai) kecipratan duitnya, padahal kan harusnya kalau kaya raya mah umatnya yang dikasih duit ya nggak sih?” lanjut narasi dalam program tersebut.
“Tapi ya gimana ya, dengan kasih amplop pada kiai kan diharapkan bisa dapat berkah, kalau nggak ya ambil hikmahnya aja deh,” tambah suara narator.
Setelah tayangan itu viral, warganet ramai-ramai menyerukan tagar #BoikotTrans7 di berbagai platform media sosial. Banyak yang menilai isi program tersebut tidak menghormati tradisi pesantren yang telah menjadi bagian penting dari sejarah pendidikan Islam di Indonesia.
