JATIMTIMES - Malang dikenal sebagai kota yang tak hanya kaya destinasi wisata, tetapi juga surga bagi pencinta kopi. Dari kedai jadul yang sudah puluhan tahun berdiri hingga kafe kekinian dengan racikan modern, semua bisa ditemukan di sini. Berikut deretan tempat ngopi terenak di Malang yang wajib kamu coba!
1. Kopi Cangkir Juanda
Kedai kopi legendaris ini berdiri sejak 1954 dan masih eksis hingga sekarang. Lokasinya tersembunyi di kawasan Jodipan, Blimbing, Malang, sehingga sering disebut sebagai hidden gem.
Baca Juga : Diane Keaton, Aktris Annie Hall dan The Godfather Meninggal Dunia di Usia 79 Tahun
Sesuai namanya, kopi disajikan dalam cangkir seng dengan cara tradisional, kopi tubruk yang diseduh hingga mendidih. Sensasi klasiknya makin terasa jika dinikmati bersama gorengan hangat.
2. Kopi Klodjen Djaja
Berlokasi di Jalan Cokroaminoto No. 2, Malang, kedai ini berdiri sejak 1956 dan menjadi salah satu ikon kopi jadul di kota ini.
Awalnya, tempat ini hanya menjual biji kopi dan bubuk kopi. Kini, pengunjung bisa langsung mencicipi kopi klasik di kafe yang telah diperluas. Menu yang ditawarkan beragam, mulai dari es long black, es kopi susu, hingga cappuccino dengan harga mulai Rp 4.000-an saja.
3. Kopi Sido Mulia
Inilah kedai kopi tertua di Malang. Berdiri sejak 1953, Kopi Sido Mulia awalnya dirintis oleh keluarga keturunan Tionghoa, Tjing Eang Hwie.
Terletak di Jalan Cokroaminoto No. 2B, Klojen, toko ini dikenal karena mempertahankan cita rasa klasik yang konsisten selama lebih dari setengah abad.
Pilihan bijinya beragam, dari arabika hingga robusta, dengan harga mulai Rp 10.000 untuk kualitas rendah hingga Rp 70.000 per 250 gram untuk varian premium.
4. Warkop Djayantie
Masih di kawasan Klojen, tepatnya di Jalan Hasanudin, ada Warkop Djayantie yang berdiri sejak 1980.
Mengusung konsep kopitiam jadul, warkop ini menawarkan menu seperti kopi butter, kopi hitam tubruk, hingga kopi susu tubruk. Harganya ramah di kantong, mulai dari Rp 5.000-an. Tempat ini cocok buat kamu yang ingin bernostalgia sambil menyeruput kopi klasik.
5. Amstirdam Coffee
Kalau kamu mencari kopi khas Malang Selatan, Amstirdam Coffee wajib masuk daftar. Berdiri sejak 2011, tempat ini dikenal karena fokus pada kopi robusta dari Ampelgading, Sumbermanjing Wetan, Tirtoyudo, dan Dampit, wilayah penghasil robusta terbaik di Malang Selatan.
Tak hanya menjual kopi siap minum, Amstirdam juga berperan sebagai roastery dan aktif bekerja sama dengan petani lokal. Pihaknya memberikan pelatihan tentang penanaman dan pengolahan kopi berstandar internasional.
Kedai ini bisa kamu temukan di beberapa lokasi, seperti Ruko Centra Niaga Ijen, Jl. Ahmad Yani No. 4 Kepanjen, dan Jl. Rais, Sukun, Malang.
6. Toko Kopi Jaya
Bagi yang suka suasana estetik, Toko Kopi Jaya jadi pilihan menarik. Kafe ini menawarkan desain bangunan yang kekinian dengan cita rasa kopi autentik.
Harga menunya berkisar antara Rp 15.000 hingga Rp 38.000, dengan pilihan mulai dari kopi susu hingga varian coffee-based lainnya. Suasana yang nyaman membuatnya cocok untuk nongkrong santai di tengah kota.
Kamu bisa ke Toko Kopi Jaya di berbagai cabang, di antaranya di Jalan Ijen, Jalan Tenes, hingga di Jalan Kepundung.
7. Fore Coffee
Kafe ini sudah terkenal secara nasional dengan menu khas seperti Kopi dari Tani, Pandan Latte, Aren Latte, dan Butterscotch Sea Salt Latte.
Fore Coffee menggunakan biji arabika pilihan dari daerah seperti Gayo, Toraja, dan Preanger. Harga minumannya mulai dari Rp 25.000 hingga Rp 40.000. Di Malang, Fore sering jadi pilihan anak muda yang mencari kopi berkualitas dalam suasana modern.
Kamu bisa mengunjungi kopi Fore di Sulfat Malang, Jalan Soekarno Hatta, Jalan Semeru hingga di Mall Olympic Garden.
Baca Juga : Urban Touring Bersama Scooterist, Mbak Wali Kenalkan Potensi Wisata Kota Kediri
8. Kopi Tuku
Bagi pecinta kopi to-go, Kopi Tuku wajib dicoba. Merek ini awalnya berdiri di Cipete, Jakarta Selatan, dan kini punya lebih dari 50 cabang, termasuk di Jalan Jombang, Kota Malang.
Meski konsepnya sederhana dan tidak dirancang untuk nongkrong lama, cita rasa kopinya dikenal stabil dan segar. Cabang Malang sendiri menjadi gerai ke-35, dan sering ramai oleh mahasiswa karena berada di kawasan kampus.
9. Titik Koma Coffee
Terletak di kawasan Klojen, Titik Koma Coffee menghadirkan suasana vintage khas rumah Belanda zaman kolonial.
Menu favoritnya antara lain Es Kopi Susu Tiger, Es Kopi Aren Doppio, dan Avocado Espresso. Harga minuman berkisar dari Rp 19.000-an.
Uniknya, menu dibagi menjadi dua kategori, Pecinta Kopi Susu dan Pembenci Kopi Susu. Selain area indoor yang nyaman, ada juga ruang luas untuk pengunjung yang ingin bekerja atau bersantai.
10. Kopi Kongca
Kalau kamu ingin mencoba sesuatu yang unik, Kopi Kongca menawarkan menu andalan bernama Kopi Butter—campuran kopi dan mentega yang menciptakan rasa gurih dan creamy.
Selain itu, tersedia menu lain seperti roti kaya, milo super coffee, dan bak mee.
Tempatnya ada Jl. Trunojoyo No.23, Klojen, Kec. Klojen, Kota Malang buka setiap hari pukul 08.00–22.00 WIB.
Harga menunya mulai Rp 11.000–Rp 39.000, dengan fasilitas indoor-outdoor yang nyaman.
11. Kopi Calf
Terakhir, ada Kopi Calf, kedai kopi lokal yang kini berkembang pesat dengan lebih dari 80 outlet di berbagai kota.
Didirikan oleh alumni FEB UNSOED, Kopi Calf terkenal berkat varian milk-based coffee seperti Calf Premium, perpaduan espresso, susu, dan gula aren yang lembut dan tidak terlalu pahit.
Harga menu berkisar antara Rp 20.000–Rp 33.000, dengan pilihan lain seperti Caramel Macchiato, Mocha Jefferson, hingga Peach Honey Lemon Cold Brew.
Tempatnya nyaman dan cocok untuk nongkrong santai bersama teman. Kopi Calf bisa kamu temukan di Jalan Arjuno dan Jalan Soekarno Hatta Kota Malang.
Itulah deretan rekomendasi tempat ngopi terenak di Malang, mulai dari yang legendaris hingga modern. Setiap kedai punya ciri khas tersendiri, baik dari cara penyajian, cita rasa, maupun suasananya.
Kalau kamu sedang berlibur atau tinggal di Malang, sempatkan mampir ke salah satu dari kedai di atas. Siapa tahu, kamu bisa menemukan secangkir kopi favorit yang rasanya sulit dilupakan. Semoga informasi ini membantu ya.
