JATIMTIMES - Fenomena Jakarta Passing kembali ramai dibicarakan para penggemar K-pop di Indonesia. Hal ini terjadi setelah Bighit Music, agensi yang menaungi boy group asal Korea Selatan Tomorrow X Together (TXT), pada hari ini mengumumkan jadwal tur Asia bertajuk “ACT: TOMORROW” melalui laman resmi mereka.
Dalam poster yang dirilis, terlihat daftar negara tujuan tur mencantumkan Malaysia dan Singapura. Namun, Indonesia khususnya Jakarta tidak ada dalam daftar tersebut. Hal ini sontak membuat penggemar di Indonesia kecewa, mengingat mereka sudah sangat menantikannya.
Kekecewaan tersebut segera menjadi sorotan publik dan membuat kata kunci “Jakarta Passing” kembali trending di media sosial X (dulu Twitter). Berbagai komentar penggemar bermunculan, di antaranya:
“Another Jakarta passing,”
“Jakarta passing bukan cerita rakyat,”
“Moana cuma minta weekend malah kena Jakarta passing,”
“Meme Jakarta passing kepake sama Moana. Sampe trending sksks,”
“Soobin hobi TikTok velocity ternyata gak mampu menangkis Jakarta passing,”
Fenomena ini bukan pertama kalinya terjadi. Sebelumnya, pada Juli lalu, boy group Zerobaseone (ZB1) yang berada di bawah naungan WakeOne Entertainment juga mengumumkan tur dunia bertajuk “Here & Now” tanpa mencantumkan Indonesia dalam daftar negara tujuan.
Padahal, Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan basis penggemar K-pop terbesar di dunia. Tak heran jika banyak konser dan fanmeeting idol Korea biasanya menjadikan Jakarta sebagai salah satu destinasi utama. Namun, belakangan ini, sejumlah artis Korea Selatan justru melewati Indonesia dalam jadwal tur mereka.
Istilah Jakarta Passing sendiri muncul sebagai sebuah inside joke di kalangan penggemar K-pop. Istilah ini pertama kali populer saat konser DAY6 di Jakarta pada Mei lalu mengalami berbagai kendala hingga akhirnya menimbulkan kekecewaan besar. Sejak saat itu, istilah ini digunakan kembali setiap kali ada grup K-pop yang melewatkan Indonesia dalam daftar tur atau fanmeeting mereka.
Kini, kekecewaan penggemar TXT di Indonesia kembali menghidupkan istilah tersebut. Meski begitu, tidak sedikit yang masih berharap pihak promotor maupun agensi akan menambah jadwal konser di Indonesia mengingat besarnya antusiasme penggemar lokal.
