Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Ekonomi

Emas hingga Ayam Dongkrak Inflasi Kota Malang

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Yunan Helmy

02 - Oct - 2025, 10:04

Placeholder
Potret toko emas, sebagai salah satu pemicu inflasi di Kota Malang. (Foto: istimewa)

JATIMTIMES - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis perkembangan inflasi Kota Malang periode September 2025. Hasilnya, Indeks Harga Konsumen (IHK) mencatat inflasi sebesar 0,39% (mtm) setelah pada bulan Agustus 2025 sempat mengalami deflasi 0,07% (mtm). Dengan capaian ini, inflasi tahunan (yoy) di Kota Malang berada di angka 2,67%.

BPS menyebutkan, kenaikan inflasi September 2025 utamanya dipicu oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil 0,20% (mtm). 

Baca Juga : VIVO dan BP-AKR Mendadak Batal Beli BBM dari Pertamina, Ini Alasannya

Beberapa komoditas yang menjadi penyumbang terbesar antara lain, daging ayam ras dengan andil 0,15% (mtm). Kemudian emas perhiasan dengan andil 0,13% (mtm). Selanjutnya, beras dengan andil 0,03% (mtm), sigaret kretek mesin (SKM) dengan andil 0,02% (mtm) dan jeruk dengan andil 0,02% (mtm).

Kenaikan harga daging ayam ras disebut terjadi akibat menurunnya produksi unggas sehingga pasokan di tingkat pedagang eceran ikut berkurang. Untuk emas perhiasan, lonjakan harga mengikuti pergerakan harga emas global pada September 2025. Sementara kenaikan harga beras lebih dipengaruhi terbatasnya pasokan beras premium dari produsen ke pengecer.

Meski ada peningkatan, laju inflasi tertahan oleh beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga. Beberapa di antaranya adalah bawang merah, tomat, terong, bawang putih, dan sawi putih/pecay/pitsai. 

Adapun kontribusi deflasi dari komoditas tersebut masing-masing tercatat sebesar -0,08%, -0,02%, -0,01%, dan -0,01% (mtm). Penurunan harga ini terjadi berkat melimpahnya hasil panen dan meningkatnya pasokan.

Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Malang mengungkapkan bahwa kenaikan inflasi masih terkendali dalam rentang sasaran. Hal ini ditopang oleh sejumlah langkah pengendalian. Di antaranya, pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM) di 20 titik sepanjang September 2025. Kemudian pemantauan ketat stok beras SPHP di Kota Malang.

Baca Juga : Daftar Harga BBM Pertamina, Shell, BP, dan Vivo per 1 Oktober 2025: Kompak Naik

TPID Kota Malang juga ikut serta dalam sosialisasi penilaian TPID Award Provinsi Jawa Timur 2025. Termasuk melakukan pemantauan harga bahan pangan pokok secara rutin. Juga mengikuti rapat koordinasi mingguan pengendalian inflasi bersama Kemendagri selama September 2025.

Ke depan, pengendalian inflasi di Kota Malang akan terus diperkuat melalui kolaborasi pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan Bank Indonesia. Salah satunya lewat Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) serta implementasi program 4K yang meliputi keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif.

Dengan berbagai upaya tersebut, pemerintah menargetkan inflasi tetap berada dalam kisaran sasaran 2,5 ± 1% (yoy) sehingga kondisi perekonomian daerah tetap stabil.


Topik

Ekonomi Inflasi Kota Malang inflasi September 2025 BPS



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Tulungagung Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

Yunan Helmy