JATIMTIMES —Profesi pranatacara atau MC berbahasa Jawa kini tidak lagi didominasi oleh generasi tua. Anak-anak muda dari kalangan Generasi Z mulai tertarik menekuni profesi ini. Bukan hanya karena alasan ekonomi, tapi juga karena keinginan kuat untuk melestarikan budaya Jawa, khususnya bahasa Jawa krama inggil yang mulai ditinggalkan.
Bima Bayu Aji ( 17 tahun)., remaja kelas 2 SMKN 2 Magetan ini mencatatkan diri sebagai pranatacara termuda dari 34 pranatacara yang dilantik oleh Bupati Nanik Endang Rusminiarti pada Sabtu ( 20/09/2025 ) Di Pendopo Kabupaten Magetan.
Baca Juga : Pemkab Malang Luncurkan Logo Hari Jadi ke-1.265 Tahun
Langkah Bima ini menjadi angin segar di tengah kekhawatiran akan pudarnya minat generasi muda terhadap budaya lokal. Di saat sebagian besar remaja seusianya lebih tertarik pada gaya hidup modern, Bima justru memilih mendalami kesenian Jawa dan tata cara adat yang diwariskan turun-temurun.
"Menjadi pranata cara bukan hanya soal bisa berbicara di depan orang, tapi ini juga tentang tanggung jawab menjaga nilai-nilai budaya Jawa yang luhur," ujar Bima usai prosesi pelantikannya.
Bima adalah contoh nyata bahwa generasi Z tak sepenuhnya lepas dari akar budayanya. Awalnya, Bima hanya iseng membantu orang tuanya yang seorang pranatacara.
“Dulu cuma bantu-bantu, tapi ternyata jadi pranatacara itu menyenangkan dan menantang. Harus bisa bahasa Jawa alus, ngerti adat, dan bisa komunikasi dengan berbagai usia,” ujar BIma.
Pranatacara merupakan tokoh yang memandu jalannya upacara adat Jawa, baik dalam konteks keluarga maupun masyarakat. Tugasnya bukan hanya berbicara, tapi juga memahami filosofi di balik setiap prosesi, menguasai bahasa Jawa krama inggil, serta mampu menjaga suasana yang khidmat dan penuh makna.
Dalam budaya Jawa, pranatacara dihormati karena perannya sebagai penjaga tradisi. Sayangnya, dalam beberapa tahun terakhir, profesi ini mulai kehilangan regenerasi. Di sinilah kehadiran Bima menjadi penting , ia membawa harapan baru bahwa anak muda pun mampu dan mau meneruskan estafet budaya.
Baca Juga : Malang Tourism Gateway: Inovasi Baru Pariwisata Kabupaten Malang
Pelantikan Bima sebagai pranata cara muda dilakukan dalam sebuah prosesi adat di pendopo kabupaten, disaksikan Bupati Magetan,Ketua DPRD, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, serta tokoh budaya setempat.
“Kami sangat bangga atas semangat Bima. Ia menunjukkan bahwa Gen Z bisa berperan besar dalam pelestarian budaya, dan profesi pranatacara ini tidak mengenal usia. Dan ini menunjukkan bahwa profesi ini bisa diterima juga oleh generasi muda,” ujar Ketua DPRD Magetan .
“Saya ingin teman-teman seusia saya tahu bahwa budaya itu keren, budaya itu punya nilai. Dan ini bisa kejadian peluang profesi yang menjanjikan.Jangan malu untuk mencintai budaya kita sendiri,” ucap Bima menutup sesi wawancara.