JATIMTIMES - Ketua Fraksi PKS DPRD Provinsi Jawa Timur (Jatim) Lilik Hendarwati menagih peran pemerintah dalam mendukung keberadaan panti asuhan. Hal ini disampaikan Lilik usai mendengarkan aspirasi dari pengasuh Panti Asuhan Minhajul Abidin Jombang.
Lilik menegaskan, dalam konstitusi jelas disebutkan bahwa anak terlantar dipelihara oleh negara. Karena itu, menurutnya pemerintah, baik di tingkat Kabupaten Jombang maupun Provinsi Jawa Timur, perlu hadir memberi dukungan.
Baca Juga : Puguh DPRD Jatim Dukung Program Magang Nasional untuk Fresh Graduate, Ini Alasannya
“Panti ini sudah luar biasa merawat anak-anak bangsa yang ditinggal orang tuanya dengan biaya sendiri, bahkan melahirkan hafidz Qur’an di antaranya," ungkap legislator Dapil Jatim I Surabaya itu, Jumat (19/9/2025).
Lilik mengaku terenyuh saat mendengar langsung cerita anak-anak asuh, terutama ketika melihat kemampuan hafalan mereka yang luar biasa. Pada pertemuan yang berlangsung di Gedung DPRD Jatim, Kamis (18/9/2025) itu, rombongan yang hadir terdiri dari tiga anak asuh dan empat pengasuh panti ini curhat tentang kondisi panti yang dikelola.
Pengurus panti menyampaikan kondisi mereka yang kini cukup berat secara ekonomi. Meski mengelola tiga lembaga pendidikan, mulai dari MI, MTs, hingga SMA, panti asuhan tersebut jarang mendapatkan perhatian dari pemerintah. Seluruh biaya operasional selama ini ditanggung secara mandiri.
"Harusnya ada perhatian dari pemerintah, baik melalui bantuan operasional, fasilitas kelembagaan, maupun program lain untuk mendukung masa depan anak-anak. Mereka juga punya hak tumbuh sehat, cerdas, dan bermanfaat bagi bangsa,” tegas Lilik.
Lebih lanjut, para pengasuh itu bercerita, sebagian besar anak-anak asal Surabaya yang ada di panti itu sengaja ditinggal oleh orang tuanya. Sejak bayi dititipkan di panti, bahkan hingga duduk di bangku SMP tidak pernah dijenguk keluarganya.
Baca Juga : DPU Bina Marga Jatim Kebut Legalisasi Aset, Sertifikasi 413 Bidang Tanah Tuntas
“Kami tentu prihatin. Anak-anak lain masih bisa pulang ke keluarga, sementara mereka sama sekali tidak punya tempat berpulang. Harapannya, keluarga bisa suatu saat datang menjenguk, memberi perhatian. Dan kepada pemerintah untuk ambil peran, kami minta ada intervensi nyata. Karena kondisi panti ini sudah berat untuk operasional maupun perawatan,” jelas Lilik.
Lilik menambahkan, aspirasi yang disampaikan pengurus panti akan ia tindaklanjuti dalam pembahasan program pemerintah daerah. Ia berharap, kebutuhan kelembagaan panti bisa diakomodasi pada tahun anggaran mendatang.