JATIMTIMES - Surah Yusuf kerap menjadi sorotan umat Islam karena kisah dan hikmah yang terkandung di dalamnya. Salah satu ayat yang paling sering diamalkan adalah Surah Yusuf ayat 31. Banyak yang meyakini ayat ini dapat menjadi doa bagi seorang pria yang tengah mencari jodoh atau ingin memikat hati wanita pujaan.
Dalam Al-Qur’an, Surah Yusuf menempati urutan ke-12 dan termasuk surah Makkiyah yang turun di Makkah. Surah ini berkisah tentang Nabi Yusuf alaihissalam, seorang nabi yang dikaruniai ketampanan luar biasa. Ketampanan beliau begitu memikat hingga diabadikan dalam firman Allah.
Baca Juga : Ziarah ke Makam Bung Karno, Menbud Fadli Zon Apresiasi Kota Blitar sebagai Penjaga Warisan Bangsa
Ayat ke-31 Surah Yusuf menggambarkan peristiwa ketika Zulaikha, istri pejabat Mesir, mengundang para perempuan bangsawan ke kediamannya. Ia menyiapkan jamuan dan memberikan sebilah pisau kepada masing-masing tamu. Saat Nabi Yusuf muncul, para wanita itu terpesona oleh wajahnya hingga tanpa sadar melukai tangannya sendiri. Mereka pun berseru, “Mahasuci Allah, ini bukanlah manusia, melainkan malaikat yang mulia.”
Kisah ini menjadi penegasan betapa paras Nabi Yusuf begitu memesona, hingga membuat para wanita tak mampu menahan kekaguman. Bahkan, dalam hadis sahih Rasulullah SAW disebutkan bahwa Nabi Yusuf dianugerahi separuh ketampanan manusia.
Menurut penafsiran para ulama, ayat ini bukan sekadar menceritakan ketampanan Nabi Yusuf, tetapi juga menyimpan pesan moral. Tafsir Li Yaddabbaru Ayatih menyebutkan bahwa ayat ini menjadi pengingat agar manusia tidak berjalan pada jalan buntu penuh kesulitan. Kesabaran adalah kunci, meski pada titik tertentu bisa saja teruji.
Selain itu, ayat ini juga menunjukkan tabiat manusia yang mudah terpesona. Perempuan kagum pada rupa menawan, sementara laki-laki sering terpikat pada kata-kata indah. Semua itu merupakan fitrah yang ditanamkan Allah kepada hamba-Nya.
Banyak umat Islam menjadikan Surah Yusuf ayat 31 sebagai amalan, khususnya bagi pria yang tengah berusaha mendapatkan jodoh. Dalam buku Takdir dan Mukjizat Manusia Tertampan Yusuf Alaihi Salam karya Sulistyawati Khairu, dijelaskan bahwa tata cara mengamalkan ayat ini dimulai dengan membaca syahadat sebanyak tiga kali, kemudian dilanjutkan dengan membaca istighfar tiga kali, berselawat tiga kali, serta menutupnya dengan bacaan tasbih dan tahlil masing-masing tiga kali.
Mengirimkan Al-Fatihah kepada Rasulullah SAW, para malaikat, sahabat Nabi, hingga ulama seperti Syaikh Abdul Qadir Jaelani.
Baca Juga : 3 Olahraga Ringan di Minggu Pagi, Bikin Tubuh Sehat dan Mood Makin Happy
Ayat 31 kemudian dibaca berulang, khususnya setelah salat hajat sebanyak 313 kali, atau selepas subuh 100 kali selama tujuh hari berturut-turut. Setelah itu, bisa diamalkan setiap selesai salat wajib dengan bacaan tujuh kali. Doa yang dibaca biasanya diiringi tiupan ke telapak tangan dan diusapkan ke wajah.
Meski banyak yang mengamalkan, para ulama menegaskan bahwa doa tidak berdiri sendiri. Amalan Surah Yusuf ayat 31 hanya akan bermakna jika dibarengi dengan ikhtiar nyata serta kesabaran dalam menanti takdir Allah. Doa bukanlah jaminan instan, melainkan bagian dari usaha spiritual yang memperkuat keyakinan seorang hamba.
Pada akhirnya, kisah Nabi Yusuf bukan hanya tentang ketampanan, tetapi juga tentang kesabaran, keteguhan iman, dan cara Allah memuliakan hamba-Nya. Amalan ayat 31 pun menjadi pengingat bahwa keindahan doa selalu berpadu dengan usaha, dan bahwa jodoh adalah rahasia Allah yang hanya akan datang pada waktu terbaik.