JATIMTIMES - Pertemuan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dengan sejumlah pengemudi ojek online (ojol) pada akhir pekan lalu menuai perhatian besar dari publik. Banyak warganet mempertanyakan siapa sebenarnya sosok para driver yang hadir dalam forum tersebut, hingga memunculkan spekulasi di media sosial. Menanggapi hal itu, tiga perusahaan aplikasi transportasi daring terbesar di Indonesia—Grab, Indrive, dan Gojek—akhirnya buka suara untuk memberikan klarifikasi.
Latar Belakang Pertemuan Gibran dengan Ojol
Pertemuan berlangsung di Jakarta pada Minggu, 31 Agustus 2025. Acara tersebut diinisiasi langsung oleh Wakil Presiden Gibran sebagai bagian dari dialog dengan berbagai elemen masyarakat, khususnya sektor transportasi daring yang memegang peran penting dalam mobilitas harian masyarakat.
Baca Juga : Driver Gojek Dukung Pemkot Malang Ciptakan Situasi Damai
Dalam forum itu, para driver ojol diberi kesempatan menyampaikan pengalaman, keluhan, serta harapan mereka terkait kesejahteraan, regulasi transportasi daring, dan tantangan yang mereka hadapi di lapangan. Gibran disebut menekankan pentingnya dialog terbuka antara pemerintah, perusahaan aplikasi, dan para mitra pengemudi sebagai upaya mencari solusi bersama.
Bagi para driver, kesempatan berbicara langsung dengan Wakil Presiden merupakan momen langka. Mereka bisa menyampaikan suara komunitas tanpa perantara, sekaligus mengusulkan ide-ide untuk perbaikan ekosistem transportasi online di Indonesia.
Grab: Riska dan Arief adalah Mitra Aktif
Grab Indonesia menegaskan bahwa perwakilan mitra yang hadir dalam pertemuan tersebut adalah pengemudi resmi dan aktif melayani pelanggan setiap hari.
"Kami menyadari bahwa perhatian publik terhadap pertemuan ini sangat besar, dan tidak sedikit yang mempertanyakan apakah para Mitra Pengemudi yang hadir benar-benar mewakili komunitas ojol. Grab ingin menjawab dengan tegas bahwa peserta yang hadir mewakili Grab adalah Mitra resmi Grab, tercatat aktif di aplikasi, melayani pelanggan setiap hari, dan memiliki keterlibatan nyata dalam komunitasnya," kata Tirza Munusamy, Chief of Public Affairs Grab Indonesia, Rabu (3/9/2025).
Grab menyebut dua pengemudi yang hadir adalah Riska dan Arief.
• Riska telah bergabung sejak 2016 dan aktif di komunitas Lady Grab Jakarta Barat.
• Arief menjadi mitra Grab sejak 2018 dan dikenal aktif di komunitas Grab Militan Cikarang.
Keduanya, kata Tirza, dikenal sebagai sosok yang dipercaya rekan-rekan driver karena kerap menyuarakan aspirasi komunitas.
Indrive: Pengemudi Aktif Sejak 2020
Hal serupa juga disampaikan Indrive. Perusahaan aplikasi asal Rusia itu menegaskan bahwa dua pengemudi yang hadir adalah mitra aktif sejak 2020.
Baca Juga : UIN Malang Lantik Kepala UPT dan Pusat Studi Baru, Rektor Tekankan Lompatan 100 Hari
"Terkait pemberitaan dan perbincangan di media sosial tentang kehadiran pengemudi kami dalam pertemuan bersama Wakil Presiden Republik Indonesia, Bapak Gibran Rakabuming Raka, Minggu, 31 Agustus 2025, kami menegaskan bahwa kedua orang tersebut adalah pengemudi aktif inDrive yang telah bergabung sejak tahun 2020 dengan penuh dedikasi. Mereka adalah bagian penting dalam komunitas kami," jelas pihak Indrive.
Indrive juga menegaskan bahwa kehadiran mitra tersebut murni sebagai jawaban atas undangan dari Wapres Gibran. Mereka menolak segala bentuk intimidasi atau ancaman terhadap driver yang hadir.
Gojek: Cang Rahman Sudah Bergabung Sejak 2015
Tak ketinggalan, Gojek melalui PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) juga memastikan perwakilan mitranya adalah driver aktif.
Direktur Public Affairs & Communications GOTO, Ade Mulya, menyebut nama Mohammad Rahman Tohir atau akrab disapa Cang Rahman. Ia merupakan mitra Gojek sejak 2015 dan aktif berkontribusi dalam komunitas driver.
"Bagi kami, setiap ruang dialog dengan pemerintah adalah kesempatan berharga. Kami percaya, suara tulus para mitra adalah fondasi terkuat untuk mencari solusi bersama demi masa depan yang lebih baik," tutur Ade.
Dialog dengan Pemerintah Jadi Kesempatan Berharga
Baik Grab, Indrive, maupun Gojek sepakat bahwa keterlibatan driver dalam pertemuan dengan Wakil Presiden Gibran merupakan momen penting. Mereka menilai kehadiran para mitra di forum resmi seperti ini menjadi cara otentik untuk menghadirkan aspirasi komunitas ojol secara damai dan konstruktif.
Dengan adanya klarifikasi dari ketiga perusahaan besar ini, publik kini mendapat gambaran lebih jelas mengenai sosok para pengemudi ojol yang hadir dalam pertemuan dengan Wapres Gibran. Pertemuan tersebut pun diharapkan bisa menjadi pintu masuk bagi pemerintah untuk menyusun kebijakan yang lebih berpihak pada kesejahteraan pengemudi ojek online di Indonesia.
