JATIMTIMES - Aktivitas vulkanik Gunung Api Semeru pada tahun 2023 masih tetap tinggi. Seperti disampaikan dalam rilis resmi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi pada Rabu (5/9/2023) pukul 22.14 WIB, aktivitas gempa letusan rata-rata terjadi 79 kali per hari.
Perkembangan terakhir aktivitas Gunung Api Semeru hingga Rabu (6/9/2023) hingga pukul 12.00 WIB, berdasarkan pemantauan deformasi dengan menggunakan tujuh stasiun GPS menunjukkan adanya inflasi (peningkatan tekanan) pada tubuh Gunung Api Semeru dengan sumber tekanan berasal dari kedalaman 2.3 km.
Baca Juga : Aktivitas Wisata Gunung Bromo Kembali Ditutup, Imbas Kebakaran Dugaan Nyalakan Flare Saat Sesi Pemotretan
"Sementara itu pemantauan deformasi dengan menggunakan Tiltmeter menunjukkan hal yang sama dimulai sejak 15 Agustus 2023," jelas keterangan resmi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.
Di sisi lain, pemantauan kegempaan menunjukkan penurunan jumlah gempa letusan, yang disertai dengan peningkatan gempa guguran. Oleh karenanya, Badan Geologi mengindikasikan adanya perubahan karakteristik erupsi, dari sebelumnya erupsi eksplosif menjadi efusif.
"Potensi bahaya dari meningkatnya tekanan dan perubahan karakteristik erupsi Gunung Api Semeru ini adalah terjadinya peningkatan gempa guguran yang dapat memicu terjadinya awan panas guguran," demikian keterangan resmi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.
Pihak Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi pun mengimbau agar masyarakat di sekitat Gunung Api Semeru meningkatkan kewaspadaan. Utamanya terhadap bahaya letusan dan awan panas guguran Gunung Api Semeru.
Meski begiti, berdasarkan pemantauan visual dan instrumental hingga Rabu (6/9/2023) pukul 12.00 WIB, Badan Geologi menyatakan Tingkat Aktivitas Gunungapi Semeru masih berada pada Level III (SIAGA).

Peta rekomendasi kawasan rawan bencaba Gunung Semeru, Provinsi Jatim. (Foto: laman resmi ESDM)
Karena Tingkat Aktivitas Gunungapi Semeru masih berada di level Level III (SIAGA), diimbau kepada masyarakat/pengunjung/wisatawan untuk sebagai berikut:
1. Mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan oleh Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi;
Baca Juga : Pertamina Klaim Penanganan Kebakaran Lahan Kilang Minyak Tuban Selesai Dengan Koordinasi Stakeholder
2. Tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak;
3. Tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar);
4. Mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan;
5. Agar masyarakat tidak terpancing oleh berita-berita yang tidak bertanggungjawab mengenai aktivitas G. Semeru,dan mengikuti arahan dari Instansi yang berwenang yakni Badan Geologi yang akan terus melakukan koordinasi dengan BNPB dan K/L, Pemda, dan instansi terkait lainnya. Informasi mengenai aktivitas Gunungapi Semeru terkini dapat diperoleh melalui aplikasi/Website Magma Indonesia (www.vsi.esdm.go.id atau magma.esdm.go.id), dan media sosial PVMBG (Facebook, Twitter, dan Instagram pvmbg_).
Demikian imbauan dari Badan Geologi. Sebagai informasi tambahan, Gunung Api Semeru secara administratif terletak dalam dua kabupaten, yaitu Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Secara geografis berada pada posisi 8° 6,5’ LS dan 112° 55’ BT dengan tinggi puncaknya 3676 mdpl.
Saat ini, Gunung Api Semeru dipantau secara visual dan instrumental dari 2 Pos Pengamatan Gunung APi (PPGA) yang berada di Desa Sumber Wuluh Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang, serta di Desa Argosuko, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang. Tingkat aktivitas Gunung Api Semeru adalah Level III (Siaga) sejak 16 Desember 2021 hingga saat ini.