JATIMTIMES - Saat seseorang melakukan perbuatan baik untuk agama dan umat, orang tersebut terkadang sombong dan menganggap remeh orang lain lantaran orang tersebut tak bisa seperti dirinya. Bahkan lebih parahnya, orang lain dianggapnya lemah dan tidaklah berguna. Hal inilah yang dinamakan ujub.
Diolah dari beberapa sumber, ujub merupakan perilaku membanggakan diri sendiri secara berlebihan hingga memberikan suatu penghargaan yang sangat berlebihan kepada kemampuan diri. Dan banyak orang yang tidak menyadari akan bahaya ujub. Bahkan dari hadis, ujub dijelaskan dapat membatalkan amalan.
Baca Juga : Benarkah Air Hujan Bisa Bikin Demam, Ini Penjelasan Medisnya
Aisyah RA mengatakan siapa orang yang terkena ujub, beliau menjawab, "Bila ia memandang bahwa ia telah menjadi orang yang baik" (Syarah Jami As Shoghier).
Diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dalam Sy’abul Iman no 8260, " Ibnul Mubaarok rahimahullah berkata, "Aku tidak mengetahui pada orang-orang yang sholat perkara yang lebih buruk daripada ujub".
Hal ini juga dijelaskan dalam dalam Majmu' Fatawa war Rasail 4/250. Dalam kitab tersebut, Syaikh Ibnu Al Utsaimin menjelaskan bahwa ujub itu dapat membatalkan amal.
"Kelompok yang kedua yaitu orang-orang yang tidak memiliki tahqiq (kesungguhan) dalam pokok iman kepada takdir. Mereka melakukan ibadah sekadar yang mereka lakukan. Namun mereka kita sungguh-sungguh dalam ber-isti’anah kepada Allah dan tidak bersabar dalam menjalankan hukum-hukum Allah yang kauni maupun syar’i. Sehingga dalam beramal mereka pun malas dan lemah, yang terkadang membuat mereka terhalang dari beramal dan menghalangi kesempurnaan amal mereka. Dan membuat mereka ujub dan sombong setelah beramal yang terkadang bisa menjadi sebab amalan mereka hangus dan terhapus".
Hadis riwayat at-Thobroni dalam Al-Awshoth no 5452 dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam As-Shahihah no 1802 juga menjelaskan hal yang sama dan selaras dengan sabda Rasulullah SAW. "Tiga perkara yang membinasakan, rasa pelit yang ditaati, hawa nafsu yang diikui dan ujubnya seseorang terhadap dirinya sendiri".
Baca Juga : FGD Bersama Sekretaris Panitia Nasional PPG, Wujudkan Akselerasi Program dan Tata Kelola LPTK UIN Malang
Hadis riwayat Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman no 6868, hadis ini dinyatakan oleh Al-Munaawi bahwasanya isnadnya jayyid (baik) dalam at-Taisiir, dan dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Al-Jaami’ no 5303, Rasulullah bersabda, "Jika kalian tidak berdosa maka aku takut kalian ditimpa dengan perkara yang lebih besar darinya (yaitu) ujub! ujub!"
Dalam Al-Quran Surat Al-Isra ayat 37, "Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung".
Mereka yang mempunyai sifat ujub tentunya akan menanggung konsekuensinya. Alah SWT akan memberikan murka dan hukumnya kepad orang-orang tersebut. "Seseorang yang menyesali dosanya, maka ia menanti rahmat Allah. Sedang seseorang yang merasa ujub, maka ia menanti murka Allah” (HR Baihaqi).
