JATIMTIMES - Salah satu tempat yang penting di kunjungi untuk melihat jejak sejarah di Tulungagung adalah Goa Pasir. Goa ini merupakan situs purbakala di Tulungagung yang cukup terawat dan sering dikunjungi para wisatawan.
Menurut sejarah yang tertera di papan pintu masuk untuk naik ke goa, Goa Pasir ini merupakan tempat bersemedi Ratu Gayatri, Nenek Raja Hayam Wuruk, raja yang paling terkenal di Majapahit.
Baca Juga : Rusak Tersapu Puting Beliung, 13 Rumah di Kecamatan Pakel Diperbaiki
Ada dua goa yang tersembunyi di tempat ini, pertama yang di atas dapat dicapai dengan
harus mendaki bukit yang lumayan terjal dan menantang.
"Ingin tahu, ternyata kalau dari atas tempat kelahiran saya benar-benar indah," kata Arum (41) seroang pengunjung asal Kelurahan Kepatihan.
Sedianya ia juga ingin bertemu juru kunci, namun saat itu tidak ada di tempat.
"Mengunjungi tempat ini, tidak hanya sekadar berpelesir," ujarnya.
Ia mengaku senang karena mengetahui jejak sejarah masa lalu yang hingga kini masih bisa dilihat dengan kasat mata.
"Banyak sekali situs peninggalan bersejarah yang sampai saat ini belum teridentifikasi. Banyak juga hiasan di batu yang berbentuk kotak di dua tempat baik di atas atau di barat bukit kalau dilihat dengan seksama," ungkapnya.
Baca Juga : 1 ASN Pemkab Situbondo Ikut Selter JPTP Pemkab Malang, Ini Jawaban BKPSDM
Secara administratif, destinasi wisata ini berada di Desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung.
Di sekitar lokasi Goa Pasir terdapat makam kuno, warga sekitar menyebutnya dengan makam Mbah Bodho.
"Ini juga banyak peninggalan berupa batu-batuan, arca, umpak, mirip reruntuhan bekas candi," kata Arum sembari menunjukkan batu bata yang berserakan di dekat makam.
Banyak referensi terkait lokasi, namun menurut Arum perlu diperjelas dan juga di gali lebih dalam lagi agar peninggalan purbakala ini lestari dari zaman ke zaman.