Satu tugas berat ketua dan jajaran pengurus Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Kabupaten Banyuwangi masa bakti 2020 -2024 adalah mewujudkan bangunan Gelanggang Olahraga (GOR) Khusus cabang olahraga (cabor) bulutangkis yang memenuhi standar internasional.
Menurut Teguh Summarno, Ketua PBSI Banyuwangi terpilih dalam Musyawarah Kabupaten (Muskab) yang digelar di kantor KONI Banyuwangi akhir pekan lalu, sebagai pengemban amanah klub yang telah memilihnya dia akan berupaya membangun sinergi komunikasi dan koordinasi dengan pemerintah, PB PBSI, Pengurus Provinsi (Pengprov) KONI maupun pihak ketiga yang bisa memberikan support.
Baca Juga : Bertemu Bupati, Ini Keluh-kesah KONI Banyuwangi
“Kalau koordinasi yang dibangun antara pengurus dengan pemerintah pusat, KONI, PB PBSI dan dunia usaha berjalan dengan baik untuk mewujudkan bangunan GOR tidak sulit. Sejak lama telah terbentuk ikatan yang luar biasa dalam emosi masyarakat Banyuwangi siap memberikan donasi prestasi bulutangkis tingkat dunia,” tuturnya.
Pria asal Cluring itu menuturkan, sampai saat ini Banyuwangi sudah mampu menunjukan bukti sebagai daerah yang hebat dalam melakukan pembinaan dan peningkatan cabor bulutangkis. Salah satunya dengan raihan prestasi pebulutangis Kevin Sanjaya Sukamulya, asal Muncar, yang sudah mendunia.
Untuk itu Bupati Banyuwangi mendatang diharapkan bisa melihat realitas kontribusi dunia olahraga dalam membangun dan memajukan Banyuwangi melalui prestasi olahraga.
Harapannya, agar mengalokasikan dana yang memadai untuk melakukan pembinaan dan peningkatan prestasi para atlet Banyuwangi, cabor bulutangkis khususnya dan cabor lain pada umumnya.
Ketua PGRI Provinsi Jawa Timur itu menambahkan, tugas lain yang diemban adalah melakukan dan memastikan proses regenerasi dalam cabor bisa berjalan dengan baik dan sukses. Selain itu juga adalah menumbuhkembangan budaya demokrasi dalam melakukan program pembinaan dan yang tidak kalah penting menyiapkan pendanaan yang memadai.
Mantan Rektor Uniba Banyuwangi tersebut menyadari alokasi dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi tidak mencukupi.
"Ketua bersama dengan pengurus harus melakukan inovasi dan merangkul mitra dunia usaha, birokrasi dan institusi lain yang mampu memberikan solusi dalam mengatasi persoalan pendanaan. Apabila tidak terwujud maka program kerja yang ditetapkan mudah disampaikan namun sulit diwujudkan,”imbuh dia.
Lebih lanjut, pria berambut ikal itu mengungkapkan, dengan posisinya sebagai Ketua PGRI Jatim akan dijadikan jembatan untuk mengembangkan pembinaan cabor bulutangkis termasuk melalui program ekstrakulikuler di sekolah.
Baca Juga : KONI Banyuwangi Terima Kunjungan Pengurus Woodball
Namun demikian, Teguh kembali mengingatkan pentingnya dukungan dan support Bupati Banyuwangi dalam mengalokasikan dana pembinaan yang memadai. Selanjutnya Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) melakukan kontrol dan pengawasan bersama warga masyarakat terkait penggunaan dana yang digunakan dalam melakukan pembinaan.
Sementara dalam pelaksanaan Muskab PBSI Banyuwangi di kantor KONI Banyuwangi dihadiri perwakilan Penprov PBSI Jatim, KONI Banyuwangi dan diikuti oleh 8 klub anggota yaitu PB Rimba Raya (Benculuk), PB RRHS (Cluring), PB PEMDA (Banyuwangi), PB SPEED (Muncar), PB SATYA KARANA (Purwoharjo) dan dari Genteng ada PB SARI AGUNG PB BIMANTARA dan PB HADI WIJAYA berjalan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan dan berlangsung dalam suasana kondusif aman lancar dan sukses.
Selanjutnya, Teguh Sumarno bersama tim formatur mendapatkan waktu 30 hari untuk melengkapi daftar susunan pengurus PBSI Banyuwangi masa bakti 2020 -2024 untuk diusulkan kepada Pengprov PBSI Jatim dan diketahui oleh KONI Kabupaten Banyuwangi.
