Tak banyak yang tahu jika Tulungagung mempunyai atlet berprestasi. Bahkan behasil menjuarai berbagai kejuaraan di tingkat nasional maupun internasional.
Adalah Heru Astriyanto, sprinter atau pelari cepat 400 m yang telah menjuarai berbagai kejuaraan.
Heru pernah menjuarai kejuaraan di Sea Games, Asean Games, Singapore Open, Malaysia Open dan masih banyak lainnya. Tak heran, kemampuannya sudah tak diragukan lagi.
Selain aktif mengikuti kegiatan di Puslatda, untuk persiapan kejuaraan atletik selanjutnya, seperti Jateng Open, ataupun lainnya, nyatanya juga masih meluangkan waktunya untuk melatih para atlet atletik asal Tulungagung. Kata dia, menjadi pelatih masih sebatas sampingan. Itu karena statusnya yang masih seorang atlet.
"Masih belum fokus sih. Tapi tetap berikan yang terbaik," ucapnya.
Heru mengaku mulai nyambi sebagai pelatih sudah hampir dua tahun. Tepatnya dimulai awal 2017 lalu. Kata dia, keinginannya melatih itu untuk mencari generasi baru atau bibit atlet seperti dia. Tapi nyatanya itu tidaklah mudah. Makanya, awal yang dia latih adalah saudara dekatnya sendiri.
"Awalnya ya saudara saya yang tak latih. Tapi kemudian, banyak atlet atletik yang ikut gabung latihan," kata pria berusia 32 tahun ini.
Berbeda dengan latihan diri sendiri, melatih seseorang juga tidaklah mudah. Sebab harus mengetahui kekuatan fisik seseorang. Sehingga, dia bisa mengetahui porsi latihannya.
Apalagi latihan cabor atletik ini tak sekedar lari, tapi juga latihan fisik seperti fitnes dan lainnya. Namun demikian, dari berbagai usia yang dia latih, diakui Heru lebih mudah melatih atlet yang berusia SD. Karena memprogram atlet sejak dini, bisa memberikan hasil yang lebih maksimal nantinya.
Biasanya latihannya diselipkan dengan berbagai permainan, agar anak didiknya yang masih berusia SD itu tak bosan dan bisa lebih tertarik untuk latihan.
"Yang aktif sekitar 16 orang. Termasuk usia SD, SMP, SMA bahkan juga senior," tegasnya.
Namun kata Heru fasilitas untuk latihan para atlet sprinter di Kabupaten Tulungagung kurang layak. Padahal dalam latihan dibutuhkan berbagai fasilitas, misalnya track, alat fitness dan lainnya. Yang mana, dengan fasilitas yang memadai pastinya akan memberikan hasil yang lebih maksimal.
Kendati demikian meski saat ini memakai fasilitas yang terbatas dengan latihan di Lapangan Rejoagung, tak menyurutkan semangat para atlet. Buktinya ada beberapa atlet yang menjuarai kejuaraan tingkat provinsi hingga nasional.
"Kalau dibandingkan yang lain, bukan lagi kurang layak tapi tidak layak," tandasnya.
Selama ini, Heru mengaku tak pernah menarik biaya apapun. Kata dia, memang tujuannya untuk mencari bibit atlet lagi yang nantinya bisa untuk membanggakan Kabupaten Tulungagung.
Untuk jadwal latihan berbeda- beda. Untuk atlet yang SMA dan senior dianjurkan ikut program latihan setiap hari. Sedangkan untuk usia SD tiga kali seminggu.
"Memang masih aktif atlet di Jatim, tapi tetap saya pantau setiap harinya," katanya.