Tulungagung nampaknya menyimpan sejuta potensi prasejarah. Hal itu ditegaskan dengan banyaknya temuan fosil dan sub fosil prasejarah di kota marmer ini. Tak hanya fosil manusia purba, aneka fosil binatang purbapun juga banyak ditemukan.

Teranyar Situs Gua Tenggar yang ditemukan pada Maret 2017 lalu. Di situs ini peneliti temukan fragment fosil beberapa spesies prasejarah.

Sekertaris Daerah Pemkab Tulungagung, Indra Fauzi dengan adanya temuan temuan fosil hewan purba di goa tenggar dan lokasi lain maka semakin memungkinkan bagi pemkab untuk mengembangkan wisata geopark di kemudian hari. “kita ini potensinya banyak, wajakensis misalnya selama ini pengembangannya belum maksimal, silahkan anggarkan terus teliti itu agar bisa dikembangkan,” Ujarnya.

Indra menjelaskan, ke depannya Bappeda harus punya rencana pengembangan pariwisata yang berhubungan dengan situs purbakala. Situs purbakala diharapkan bisa mendatangkan turis dari berbagai belahan dunia. “Sehingga turis asing akan datang, menarik wisata dari mana saja,” Ungkapnya.

Lebih jauh pihaknya memerintahkan Bappeda untuk memasukkan rencana pembuatan wisata geopark di Tulungagung dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2019 – 2023 mendatang. “Hasil penelitian dan seminar ini akan dijadikan pijakan RPJMD 2019-2023, salah satunya ya geopark itu,” Tegasnya.

Senada dengan Sekertaris Daerah, kepala Bappeda Tulungagung Suharto mengatakan pihaknya bakal menggunakan hasil penelitian ahli terhadap temuan fosil di situs gua tenggar sebagai salah satu acuan untuk mewujudkan wisata Geopark di Kabupaten Tulungagung. “ini hasil penelitian dan seminar ini yang akan dijadikan pijakan untuk membuat rancangan wisata geopark di Tulungagung,” Pungkasnya.
Selanjutnya, pihaknya akan berencana membuat wahana atau tempat untuk memamerkan seluruh temuan ini, agar bisa dijadikan salah satu objek pariwisata edukasi.