Sejarah Hari Ayah Nasional 12 November: Menghargai Cinta yang Sering Tak Terucap
Reporter
Mutmainah J
Editor
Yunan Helmy
11 - Nov - 2025, 03:07
JATIMTIMES - Setiap keluarga memiliki sosok ayah yang perannya kerap luput dari perhatian. Ia mungkin tidak banyak bicara, tidak selalu pandai mengekspresikan rasa sayang, dan sering terlihat tegar tanpa keluh kesah. Namun di balik sikapnya yang sederhana, terdapat cinta yang begitu besar dan pengorbanan yang tidak pernah berhenti.
Ayah bangun paling pagi, pulang paling akhir, memikirkan masa depan anak-anaknya, bahkan jauh sebelum mereka memahami arti tanggung jawab.
Baca Juga : Dinsos-P3AP2KB: BLTS Tahap Pertama untuk 20.020 Warga Kota Malang Sudah Terdistribusikan Bertahap
Karena itulah, setiap tanggal 12 November, masyarakat Indonesia memperingati Hari Ayah Nasional sebagai momen khusus untuk memberikan penghargaan kepada sosok yang mencintai dalam diam ini. Hari ini bukan sekadar peringatan seremonial, tetapi pengingat bahwa kasih ayah sama kuat dan berharganya seperti kasih ibu meski ditunjukkan dengan cara yang berbeda.
Sejarah Penetapan Hari Ayah Nasional
Melansir laman Sahabat Keluarga Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, peringatan Hari Ayah di Indonesia diprakarsai oleh Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi (PPIP), sebuah organisasi lintas budaya dan agama.
Pada tahun 2004, PPIP mengadakan sayembara Menulis Surat untuk Ibu di Solo. Kegiatan itu memperoleh sambutan yang sangat baik. Namun setelah acara berakhir, sejumlah peserta kemudian bertanya:
“Kapan kami bisa menulis surat untuk ayah? Kapan Hari Ayah di Indonesia diperingati?”
Pertanyaan tersebut menjadi titik awal kajian penetapan Hari Ayah. Setelah melalui proses diskusi panjang, PPIP akhirnya mendeklarasikan Hari Ayah Nasional pada 12 November, dengan semboyan:
“Semoga Bapak Bijak, Ayah Sehat, Papah Jaya.”
Deklarasi ini kemudian disampaikan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono serta pemerintah daerah di seluruh Indonesia. Sejak saat itu, setiap 12 November diperingati sebagai Hari Ayah Nasional.
Perbedaan Hari Ayah Nasional dan Father’s Day Internasional
1. Tanggal Peringatan
• Hari Ayah Nasional: 12 November
• Father’s Day Internasional: Minggu ketiga bulan Juni
2. Asal Penetapan
• Hari Ayah Nasional: Deklarasi PPIP berdasarkan nilai budaya Indonesia.
• Father’s Day Internasional: Bermula dari tradisi di Amerika Serikat.
3. Tujuan Peringatan
• Hari Ayah Nasional: Menyeimbangkan apresiasi antara figur ayah dan ibu dalam keluarga.
• Father’s Day Internasional: Menghargai peran ayah secara global.
4. Nilai yang Ditekankan
• Hari Ayah Nasional: Menyentuh kedekatan emosional dan peran ayah dalam pendidikan keluarga.
• Father’s Day Internasional: Lebih bersifat universal dan perayaan umum.
Makna Hari Ayah Nasional
Peringatan ini menjadi momentum untuk:
- Mengingat pengorbanan ayah dalam membesarkan anak.
- Menumbuhkan kedekatan emosional dalam keluarga.
- Mendorong ayah lebih terbuka menunjukkan kasih sayang.
- Menegaskan pentingnya peran ayah dan ibu sebagai dua pilar keluarga.
Cara Merayakan Hari Ayah Nasional
1. Menghabiskan waktu bersama keluarga.
2. Menulis surat atau pesan khusus untuk ayah.
3. Melakukan kegiatan sosial atau amal.
4. Membagikan unggahan khusus di media sosial.
5. Mendoakan ayah yang telah tiada.
6. Mengikuti seminar parenting dan edukasi keluarga.
7. Memberikan hadiah simbolis kepada ayah.
Hari Ayah Nasional bukan hanya perayaan, tetapi ajakan untuk menghargai sosok ayah yang sering mencintai tanpa kata. Dalam diamnya, ada doa. Dalam ketegasannya, ada kasih. Dalam lelahnya, ada harapan untuk masa depan keluarga.
Selamat Hari Ayah Nasional! Terima kasih untuk semua ayah yang terus berjuang dengan cara mereka sendiri.
