Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Serba Serbi

Kalender Jawa Selasa Pahing 11 November 2025: Awas Gampang Tersulut Emosi!

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Nurlayla Ratri

11 - Nov - 2025, 05:56

Placeholder
Ilustrasi orang marah. (Foto: Shutterstock)

JATIMTIMES - Selasa (11/11/2025) dalam penanggalan Jawa bertepatan dengan pasaran Pahing. Berdasarkan kalender Jawa, hari ini jatuh pada 20 Jumadilawal 1959 tahun Dal, berada dalam Wuku Sungsang, serta memiliki weton Selasa Pahing dengan jumlah neptu 12 (Selasa = 3, Pahing = 9).

Dalam kepercayaan masyarakat Jawa, Selasa Pahing dikenal sebagai weton yang punya karakter kuat namun emosional. Pemilik weton ini umumnya murah hati, suka menolong, dan mudah menarik simpati orang lain, terutama dari kalangan atasan. 

Baca Juga : Update Angin Kencang di Singosari: 3 Pohon Tumbang, Tutup Jalan hingga Timpa Kabel PLN dan Motor

Tapi di sisi lain, pemilik weton ini cenderung boros, hatinya lembut, namun ketika marah bisa sulit dikendalikan dan penyesalan datang belakangan.

Meski begitu, weton ini disebut memiliki pintu rezeki yang terbuka lebar, hanya saja perlu hati-hati terhadap sifat tamak yang bisa muncul karena keberuntungan tersebut.

Menurut Primbon Jawa, Pangarasan dari weton Selasa Pahing adalah Aras Kembang, yang berarti gampang tampa sihing panggedhe atau “mudah menerima kasih dari atasan atau orang berpengaruh.”

Sifat lembut dan kepekaan perasaannya menjadikan pemilik weton ini mudah dicintai, disukai, dan mendapatkan perhatian dari orang sekitar. Tak heran jika Selasa Pahing kerap mendapat bantuan atau dukungan dari pihak yang lebih tinggi derajatnya.

Namun, Primbon juga mengingatkan agar pemilik weton ini tidak terlalu bergantung pada pujian atau kasih sayang orang lain. Karena jika tidak hati-hati, hal itu justru bisa membuat Selasa Pahing terlena dan kehilangan arah.

Dalam hitungan Pancasuda, weton Selasa Pahing berada di bawah pengaruh Satriya Wirang, yang berarti “ksatria yang dipermalukan.”

Orang dengan Pancasuda ini umumnya memiliki budi luhur dan niat baik, namun kerap mengalami ujian berupa rasa malu, fitnah, atau situasi yang menurunkan wibawanya di mata orang lain.

Meski demikian, pengalaman pahit itu justru menjadi jalan pembelajaran. Pemilik weton ini akan tumbuh menjadi pribadi bijak dan kuat jika mampu menghadapi ujian dengan sabar dan lapang dada.

Primbon juga menekankan, Satriya Wirang bukan tanda nasib buruk, melainkan pengingat agar seseorang selalu rendah hati dan tidak sombong saat berada di puncak keberhasilan.

Selasa Pahing kali ini berada di Wuku Sungsang, yang berada di bawah pengaruh Bathara Gana, dewa yang dikenal mudah marah dan keras hati.

Dalam Primbon disebutkan, “Air di tempayan ada di depan,” yang bermakna pemilik wuku ini cenderung ikhlas dan tulus, tetapi lama-kelamaan ia ingin menunjukkan kebaikannya agar diakui.

Baca Juga : MIN 2 Kota Malang Ukir Prestasi Nasional, Raih Juara 2 Lomba Paduan Suara Kemenag RI

Gedhongnya berada di belakang, menandakan ketulusan tanpa pamrih, namun terkadang muncul keinginan untuk dihargai.

Sementara itu, pohonnya adalah tangan, yang melambangkan sifat aktif, tidak suka menganggur, dan selalu ingin berbuat sesuatu. Orang dengan wuku ini biasanya keras hati dan ambisius, bahkan ingin memiliki apa yang dimiliki orang lain.

Burungnya bidho menggambarkan sosok yang tegas dan mampu beradaptasi dengan keadaan, meskipun hatinya mudah tersulut emosi. Gambaran bunga sepatu yang merah menunjukkan besarnya gairah dan nafsu hidup, namun masih bisa dikendalikan dengan kesadaran diri.

Dalam lambang wuku Sungsang, terdapat burung elang yang jatuh, melambangkan keadaan yang bisa berubah drastis saat seseorang lengah. Jika mengalami kesulitan, biasanya orang lain hanya bisa merasa kasihan tanpa mampu menolong.

Primbon juga memberi peringatan, Kala berada di Timur, artinya selama tujuh hari dalam Wuku Sungsang, sebaiknya tidak melakukan perjalanan penting ke arah Timur. Hal ini dipercaya dapat membawa rintangan atau hasil yang tidak sesuai harapan.

Sebaliknya, hari ini justru baik digunakan untuk aktivitas ringan seperti berburu atau menangkap ikan, karena dipercaya hewan-hewan buruan sedang dalam keadaan lemah. Namun, tidak disarankan untuk memulai pekerjaan besar atau keputusan penting.

Dari segi karier, orang berweton Selasa Pahing umumnya memiliki jiwa mandiri, berani mengambil risiko, dan punya mental kuat. Karena itu, mereka cocok menjadi wirausaha, pemimpin, pedagang, atau petani.

Dalam urusan asmara, Selasa Pahing termasuk weton yang mudah menarik lawan jenis karena pesonanya yang hangat dan tutur katanya yang lembut. Menurut Primbon, pasangan ideal bagi pemilik weton ini adalah yang memiliki jumlah neptu 12, 13, atau 17, di antaranya Senin Kliwon, Selasa Pahing, Rabu Legi, Sabtu Kliwon, dan Minggu Pon.


Topik

Serba Serbi kalender jawa penanggalan jawa weton selasa pahing



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Tulungagung Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

Nurlayla Ratri