Di Kediri, RSIA Ferina Ungkap Penyebab dan Biaya Program Bayi Tabung
Reporter
Eko Arif Setiono
Editor
Yunan Helmy
14 - Sep - 2025, 04:41
JATIMTIMES - Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Ferina Surabaya menggelar seminar awam bertema ‘Harapan untuk Memiliki Buah Hati’ di Hotel Grand Surya Kediri, Minggu (14/9/2025).
Tema yang diusung yaitu Harapan untuk Memiliki Buah Hati. Acara ini menghadirkan dua pakar fertilitas, dr Aucky Hinting dan Dr dr Ashon Sa’adi, yang memaparkan data pasien, penyebab infertilitas, serta peluang keberhasilan program bayi tabung.
Baca Juga : 3 Olahraga Ringan di Minggu Pagi, Bikin Tubuh Sehat dan Mood Makin Happy
Dokter Ashon Sa’adi menyatakan, penyebab infertilitas terbagi rata antara pria dan wanita masing-masing sekitar 40 persen. Pada wanita, faktor dominan meliputi masalah pada saluran telur, rahim, dan ovarium. “Ovarium itu tidak sadar telurnya habis ya. Lah ini pertimbangan untuk menyimpan telur. Ini terjadi pada kayak artis Luna Maya,” jelas Ashon.
Ia mengatakan, Kota Kediri dan Kabupaten Kediri menjadi wilayah dengan angka infertilitas tertinggi di Jawa Timur, mencapai kisaran 2.000 pasien. “Kalau di Kota Kediri sendiri 800 pasien yang berkunjung ke rumah sakit kami, deteksi di rumah sakit kami. Dari lingkungan Tulungagung, Blitar, Nganjuk, Jombang itu Kediri yang lumayan tertinggi,” ujarnya.
RSIA Ferina menghadirkan teknologi terkini untuk membantu pasangan yang sulit memiliki anak, termasuk fertilisasi in vitro (IVF) atau bayi tabung. “Apa yang bisa dicegah dan apa yang bisa diketahui dini dan apa pun yang bisa kita perbaiki bahkan yang sampai sulit pun di tingkat dunia infertilitas ini kita ada fasilitas dan teknologi untuk mengantisipasi ini,” tambah Ashon.
Sementara itu, dr Aucky Hinting menambahkan bahwa pasien dari Kediri, Tulungagung, dan Blitar mendominasi jumlah peserta program bayi tabung di Ferina. “Ferina itu fertilitas Indonesia. Kita melakukan pasien itu dari mana-mana. Sehingga kita daerah-daerah untuk jumpa dengan pasien-pasien kita,” katanya.
Menurut Aucky, sejak berdiri pada 1990, tim RSIA Ferina telah menangani lebih dari 20.000 kasus bayi tabung dengan tingkat keberhasilan rata-rata 43 persen, menghasilkan hampir 8.000 kehamilan. “Kita sekarang menuju ke yang ke-21.000,” ujarnya.
Baca Juga : Rumah Janda Usia 60 Tahun Terbakar, Bupati Sidoarjo Turun Tangan
Ia menuturkan biaya program bayi tabung di RSIA Ferina berkisar Rp60 juta hingga Rp80 juta per siklus, termasuk pengambilan sel telur, pembuahan, penanaman embrio, serta obat-obatan. “Kalau orang bayi tabung itu proses bayi tabungnya. Ambil telur, pembuahan, penanaman Rp36 juta. Obat suntik untuk istrinya itu bervariasi. Yang murah bisa Rp15.000.000, yang sudah tua, yang banyak itu bisa sampai Rp30.000.000 habisnya. Terus periksa lain-lain-lain,” jelas Aucky.
Alternatif lain adalah inseminasi buatan dengan biaya Rp10 juta hingga Rp15 juta, namun dengan syarat saluran telur tidak buntu dan kualitas sperma memadai. “Kalau inseminasi itu salurannya enggak boleh buntu. Yang kedua spermanya enggak jelek-jelek banget,” tegasnya.
Seminar yang diikuti puluhan peserta ini menghadirkan moderator Dr dr Hudi Winarso. Selain memberikan edukasi kesehatan reproduksi, acara ini juga bertujuan memberi harapan baru bagi pasangan yang mendambakan hadirnya buah hati.