Kreatif, Karnaval di Gresik Memanfaatkan Bahan Daur Ulang
Reporter
Syaifuddin Anam
Editor
Yunan Helmy
07 - Sep - 2025, 03:31
JATIMTIMES - Kreativitas warga di Gresik yang satu ini patut diapresiasi. Mereka membuat ogoh-ogoh berukuran besar berbahan daun pisang kering, dan aneka bahan daur ulang. Alhasil, karya tersebut menyita perhatian publik.
Hal itu terlihat dalam gelaran karnaval memperingati puncak HUT Ke-80 Republik Indonesia, di Desa Banjarsari, Kecamatan Manyar, yang berlangsung di kompleks Pondok Permata Suci (PPS), Minggu 7 September 2025.
Baca Juga : Pastikan Bahan Pangan Stabil, Stok Beras SPHP di Kota Malang Aman hingga Akhir Tahun
Salah satunya, peserta yang mengusung tema ala Bali lengkap dengan pakaian khasnya. Di bagian belakang terdapat ogoh-ogoh replika leak Bali berukuran besar. Kreasi ini dibuat dari daun pisang kering itu digotong puluhan orang sambil berputar-putar.
Tidak hanya itu. Peserta lain juga ada yang menggunakan pakaian berbahan karung bekas, plastik sampah berukuran besar dan beberapa bahan daur ulang. Namun, ada juga yang memakai kostum discovery warrior.
Camat Manyar Hendriawan Susilo mengapresiasi para peserta karnaval karena sudah ikut memeriahkan puncak HUT Ke-80 RI dengan penuh kreativitas. Kostum yang dipakai sangat kreatif dan unik.
"Mari kita maknai kemerdekaan ini penuh hikmat dengan semangat kebersamaan, gotong royong dan selalu menjaga kondusivitas," ujar Silo, apaan akrabnya, saat membuka kegiatan.
Pihaknya mengaku sangat senang karena para peserta bukan hanya dari kalangan pemuda. Tetapi, seluruh generasi ikut memeriahkan hajatan tahunan tersebut. "Meskipun usianya sudah tua tapi semangatnya luar biasa. Semoga tahun depan semakin meriah," pungkasnya.
Baca Juga : Senyum Warga Dapat Beras Terjangkau di Gerakan Pangan Murah Pemkot Malang
Sekretaris Desa Banjarsari Syafi'uddin Al Ghozi menyampaikan karnaval sengaja diselenggarakan pada Minggu pertama awal September. Pasalnya, selama Agustus, banyak rangkaian kegiatan yang sudah dilaksanakan. Salah satunya lomba voli, yang memakan waktu cukup lama.
"Para pesertanya sangat kreatif. Ada yang menampilkan tema budaya, perjuangan dan tokoh berpengaruh. Yang kami suka mereka memanfaatkan bahan daur ulang yang ada di sekeliling," ujarnya.