Ahli Gizi Bungkam soal Ratusan Siswa SMAN 1 Panji Diare Usai Santap MBG, Ada Apa?

04 - Sep - 2025, 09:55

Potret Makan Bergizi Gratis (MBG), sebagai ilustrasi MBG di SMAN 1 Panji Situbondo (Foto: Okezone)

JATIMTIMES - Ratusan siswa SMAN 1 Panji, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, mengalami gejala diare massal usai menyantap makanan bergizi gratis (MBG) yang disediakan pihak sekolah. Meski begitu, tim ahli gizi yang mengambil sampel dari siswa maupun makanan enggan berkomentar sebelum hasil laboratorium keluar.

Pihaknya menegaskan masih menunggu uji laboratorium untuk memastikan apakah penyebab utama gejala tersebut benar-benar berasal dari MBG atau faktor lain.

Baca Juga : 232 Siswa SMAN 1 Panji Situbondo Alami Diare, Diduga Akibat Konsumsi Makan Bergizi Gratis

Sebagaimana diberitakan, kasus ini mencuat sejak Kamis (4/9/2025), ketika pihak sekolah mencatat sebanyak 232 siswa putra maupun putri mengeluhkan sakit perut dan diare.

Gejala pertama kali diketahui saat banyak siswa bergantian masuk toilet. Berdasarkan catatan sekolah, gejala mulai dirasakan sejak Selasa malam setelah siswa menyantap menu MBG. Jumlah penderita kemudian bertambah usai mereka kembali mengonsumsi menu serupa pada Rabu.

Humas SMAN 1 Panji, Dwi Prasetyo Budi, membenarkan kejadian tersebut. Ia menyebut pihak sekolah langsung mendata kondisi siswa di setiap kelas.

“Kami berharap penyedia dapur SPPG Panji lebih berhati-hati dalam menyalurkan makanan bergizi gratis agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali,” katany.

Dwi menjelaskan awalnya hanya ada 15 siswa yang mengeluh sakit perut pada Kamis pagi. Namun setelah dilakukan pendataan lebih lanjut, tercatat total 232 siswa dari 1.042 siswa SMAN 1 Panji mengalami gejala yang sama.

“Awalnya ada 15 siswa diare, setelah itu saya tracking. Dari 30 kelas, total 232 siswa mengalami gejala yang sama,” ujarnya saat dikonfirmasi lewat sambungan WhatsApp.

Pihak sekolah menaruh perhatian khusus pada menu makanan MBG hari Selasa yang berbahan dasar daging. Menurut Dwi, proses pengolahan dianggap kurang tepat.

“Mau tidak mau ada indikasi ke MBG. Saya sudah sampaikan, dengan penyediaan makanan untuk 3.000 lebih porsi seharusnya ada pengawasan yang ketat,” tegasnya.

Ia mengungkapkan, koki yang bertugas memasak juga sempat mengaku khawatir dengan menu tersebut. “Bahkan tadi kokinya bilang bahwa menu hari Selasa memang mengkhawatirkan, karena ada tiga jenis daging dengan cara masak berbeda, tapi semuanya digabung jadi satu dan dimasak untuk satu menu,” ungkap Budi.

Lebih jauh, koki itu sendiri ikut mengalami diare setelah mengonsumsi hidangan tersebut, sehingga dugaan kuat diarahkan pada menu MBG Selasa.

Meski jumlah siswa yang terdampak cukup banyak, Dwi memastikan tidak ada yang sampai dirawat di rumah sakit. Penanganan hanya dilakukan di rumah masing-masing atau di UKS sekolah.

Baca Juga : Kota Batu Masih Waspada Angin Kencang, Beberapa Pohon Tumbang Hingga Listrik Padam

“Alhamdulillah tidak ada yang sampai harus dirawat. Tadi hanya ada yang minta obat ke UKS, Namun tadi saya sampaikan bagi siswa diare bisa ijin pulang asalkan dijemput orang tua,” ucapnya.

Pihak sekolah kini berkoordinasi dengan penyedia makanan untuk memastikan hal serupa tidak terulang. Menurut Dwi, kualitas bahan makanan maupun proses pengolahan harus lebih diawasi ketat.

“Keyakinan kami, dengan jumlah siswa yang sakit bersamaan, ada kaitannya dengan menu makanan. Maka dari itu kami berharap pengawasan bisa diperketat, sehingga tidak ada lagi kejadian seperti ini,” pungkasnya.

Sejumlah siswa juga membenarkan kondisi yang dialami. Salah satunya Muhammad Ridho, siswa kelas X10, yang mengaku merasakan perut mulas sejak Rabu malam.

“Malam itu perut mules, ke kamar mandi 3 kali bolak balik, BAB encer gitu pak,” kata Ridho.

Ia menyebut beberapa teman sekelasnya juga mengalami gejala sama. “Ada 3 teman saya yang laki-laki tiga orang yang sakit sama diare,” katanya.

Ridho mengaku sempat merasa membaik pada Kamis pagi. Namun setelah menyantap menu MBG siang hari, perutnya kembali sakit.

“Awalnya enakan pak, tadi pas makan siang MBG menu nuget dan tongkol perut saya mules lagi, mungkin karena ada sambal atau apa saya tidak paham, yang pasti saya mules lagi,” ungkap Ridho.