Sejumlah Toko di Kayutangan Tutup Jelang Demo, Disporapar Pastikan Bukan Imbauan Resmi

Reporter

Riski Wijaya

Editor

Yunan Helmy

01 - Sep - 2025, 01:46

Kawasan Kayutangan Heritage tampak lengang menyusul aksi demo pada Senin (1/9/2025).(Foto: Istimewa).

JATIMTIMES - Sejumlah toko di kawasan wisata Kayutangan Heritage Kota Malang tampak tutup pada Senin (1/9/2025). Hal tersebut disinyalir menyusul adanya rencana unjuk rasa yang akan digelar pada Senin (1/9/2025). 

Tak hanya banyak toko yang tutup. Sepanjang Jalan Basuki Rahmat yang menjadi koridor utama Kayutangan Heritage juga lengang. Aktivitas lalu-lintas terpantau tidak sepadat seperti biasanya. 

Baca Juga : Kasus Lindas Affan: 7 Anggota Brimob Terjerat Pelanggaran Etik, 2 Terancam Dipecat

Namun dipastikan bahwa tutupnya sejumlah toko di Koridor Kayutangan Heritage itu bukan berasal dari imbauan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang. Melainkan karena inisiatif para pemilik usaha mengingat kekhawatiran atas kondisi yang tengah terjadi. 

Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang Baihaqi mengatakan, hal itu diperkirakan karena ada arahan dari Kemendagri, yang kemudian dipertegas dengan imbauan melalui surat edaran (SE) gubernur Jawa Timur. 

"Imbauan itu diteruskan hingga tingkat RT dan RW untuk menjaga keamanan serta ketertiban. Jadi, kalau ada toko yang tutup, kemungkinan karena pemilik membaca situasi sambil menunggu perkembangan,” jelas Baihaqi, Senin (1/9/2025).

Baihaqi menambahkan, Disporapar Kota Malang tidak mengeluarkan imbauan khusus bagi pelaku usaha pariwisata. Termasuk bagi para pelaku usaha dan pariwisata yang ada di Kawasan Kayutangan Heritage. 

“Kami tidak ada imbauan khusus. Karena arahan dari Kemendagri dan SE gubernur Jatim sudah sangat jelas. Jadi, masyarakat bisa menyesuaikan,” kata Baihaqi.

Berdasarkan SE gubernur Jawa Timur, pemerintah daerah diminta untuk meningkatkan kewaspadaan pada tanggal 1–4 September 2025. Periode tersebut dianggap rawan terhadap potensi kejadian yang dapat mengganggu ketertiban.

Baca Juga : Catat! Ini Daftar Fenomena Langit September 2025, dari Blood Moon hingga Ekuinoks

Meski begitu, Baihaqi tetap berharap seluruh pihak, khususnya pelaku usaha pariwisata di Malang, bisa menjaga keamanan dan kenyamanan lingkungan secara mandiri.

“Saya meyakini masyarakat sudah paham membaca situasi. Dari tingkat bawah hingga RT RW juga sudah ada imbauan menjaga ketertiban,” pungkasnya.

Selain itu, aktivitas kegiatan belajar mengajar dibatasi untuk sementara waktu. Untuk tingkat PAUD hingga SMP, kegiatan belajar mengajar dibatasi. Sedangkan siswa tingkat SMA, diminta untuk belajar secara daring.