Cerita Mistis Iringi Penemuan Tujuh Makam Tua yang Ternyata Kuburan Tokoh Besar Zaman VOC

Reporter

Anang Basso

Editor

Yunan Helmy

07 - Oct - 2018, 04:41

Makam Mulai Dibangun Oleh Warga / Foto : Anang Basso / Tulungagung TIMES

Rangkaian kegaiban menjadi buah bibir para warga Sambijajar, Kecamatan Sumbergempol, mengiringi penemuan tujuh makam tua baru-baru ini. Cerita warga terus bergulir dari mulut ke mulut. Di antaranya ada yang mengaku kerap melihat cahaya terang di kawasan yang dulu merupakan rumpun bambu di belakang rumah warga terdebut. 
"Bahkan sebelum ditemukan, ada yang bilang warga sekitar melihat anak kecil bermain ayunan," kata Mus (60), salah satu warga.

Tak berselang lama, tujuh makam itu terkuak dugaan sejarahnya. Kini makam itu mulai dibangun. Beberapa orang dengan ikhlas kerja bakti membersihkan sekaligus membuat tempat permanen agar makam nyaman diziarahi.
"Memang sebelumnya ada beberapa kejadian atau penampakan gaib. Misalnya ada orang bertubuh tinggi besar memakai jubah putih," kata seorang pengurus pembangunan makam bernama Ahmad Sirotul Munir (39). 

Selain itu, menurut Munir, warga juga pernah melihat ada orang berjubah hitam menjalankan ibadah salat di musala yang jaraknya sekitar 50 meter dari makam sebelum ditemukan. "Tapi tak pernah tahu siapa sebenarnya orang itu. Kemudian makam ini diketahui pemiliknya," paparnya. 

Makam yang berupa tumpukan batu bata itu sebenarnya telah diketahui lama. Namun warga mengira itu adalah punden atau kuburan kuno yang konon sebagai orang yang melakukan babat Desa Sambijajar. 

Namun, kini setelah seorang kiai dari Pelem, Campurdarat, bernama Ahmad melihat secara langsung, ternyata makam kuno yang tak terurus itu merupakan makam tokoh besar di zaman VOC (Belanda). Disinyalir makam itu merupakan makam Syech Alwi atau disebut Eyang Kariman. berkebangsaan Yaman. "Kisahnya dimulai dari perbedaan pandangan antara Hamengkubowono dan Pakubuwono. Itu sekitar tahun 1700-an," tambah Munir. 

Selain Syech Alwi, makam yang ditemukan diidentifikasi secara spiritualis sebagai makam Syech Nur Muhammad atau Tirtomoyo, Syech Abu Bakar atau Puspodipuro, Syech Ibrahim atau Haryo Madyokusumo, Syech Hasan Munadi atau Ki Ageng Tirtonadi, Syech Abdul Halim atau Kriyo Kusumo, dan Syech Abdurohman atau Raden Dipo Kusumo. 

Tujuh makam itu ditemukan menjadi satu bagian yang berada di Dusun Tanjung. Desa Sambijajar, Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung. "Kami sepakat dengan warga membangun makam ini dan tanah dan jalan akses masuk juga sudah diserahkan pada kami untuk dikerjakan. Kebetulan sudah mulai banyak warga luar desa yang berziarah," pungkasnya. (*)