JATIMTIMES - Dalam satu riwayat yang menggugah nurani, Imam Muslim menuturkan kisah dari Abu Hurairah RA tentang tiga sosok yang kelak menjadi penghuni pertama neraka. Ironisnya, ketiganya bukan pendosa yang terang-terangan durhaka, melainkan mereka yang di dunia tampak berbuat baik.
Rasulullah SAW bersabda, pada hari kiamat kelak, seorang laki-laki yang gugur di medan jihad akan dipanggil untuk diadili. Allah SWT menyingkap kembali seluruh nikmat yang pernah dianugerahkan kepadanya, dan ia pun mengakuinya. Lalu Allah bertanya, “Apa yang telah engkau lakukan dengan nikmat itu?”
Baca Juga : Merajut Kepedulian di Hari Kemerdekaan: YBM PLN, Srikandi PLN, dan Malang Tahes Club Gelar Bakti Sosial
Dengan penuh keyakinan, ia menjawab, “Aku berperang di jalan-Mu hingga mati syahid.”
Namun Allah menampiknya: “Engkau berdusta. Engkau berperang agar dikenal sebagai pahlawan pemberani, dan sebutan itu sudah kau dapatkan di dunia.”
Laki-laki itu pun diseret dalam kehinaan, wajahnya menghadap tanah, dan dilemparkan ke dalam neraka.
Setelahnya datang seorang yang dikenal cendekia dan fasih membaca Al-Qur’an. Ia dihadapkan kepada Allah, dan kembali diingatkan akan segala karunia yang diterimanya. Ketika Allah bertanya tentang bagaimana ia memanfaatkan nikmat itu, ia menjawab dengan percaya diri, “Aku menuntut ilmu, mengajarkannya, dan membaca Al-Qur’an semata karena-Mu.”
Namun Allah kembali berfirman, “Engkau dusta. Engkau belajar agar disebut alim, dan membaca Al-Qur’an agar disebut qari’. Dan semua itu telah engkau peroleh.” Maka ia pun diseret, wajahnya tertelungkup, menuju neraka yang sama.
Kemudian datanglah seorang yang dikaruniai harta melimpah. Allah mengingatkannya akan berbagai kenikmatan, dan ia pun mengakui semuanya.
“Apa yang engkau lakukan dengan nikmat itu?” tanya Allah.
Baca Juga : Bolehkan Niat Puasa Ayyamul Bidh Setelah Subuh? Ini Penjelasannya
Ia menjawab, “Aku tak pernah lalai, seluruh rezeki itu telah kuinfakkan di jalan-Mu.” Namun Allah berfirman, “Engkau berbohong. Engkau memberi agar disebut dermawan, dan itu sudah terjadi.” Lalu ia pun mengalami nasib serupa, diseret ke neraka dengan wajah tertelungkup.
Tiga sosok ini sama-sama mengira telah beramal karena Allah, padahal niat mereka telah tercampur oleh keinginan akan pengakuan manusia. Sebuah kisah yang menampar kesadaran: bahwa niat, sekecil apa pun penyimpangannya, bisa menukar pahala menjadi petaka.
Semoga kita dijauhkan dari kesombongan yang menyamar sebagai kebaikan, dan dari amal yang kehilangan ruh keikhlasan. Naudzubillah min dzalik.