JATIMTIMES - Komunitas Informasi Masyarakat (KIM) dinilai sebagai garda terdepan dalam meluruskan informasi dan memerangi hoaks. Sebab, di era digital, informasi resmi dan benar kerap kali kalah cepat disebarluaskan dibandingkan dengan kabar palsu.
Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media, Kementerian Komunikasi dan Digital, Fifi Aleyda Yahya. Ia mengakui bahwa di era digital, informasi resmi dan benar kerap kali kalah cepat disebarluaskan dibandingkan dengan kabar palsu.
Baca Juga : Dukung Raperda Kehutanan, Ini Rekomendasi Fraksi PDIP DPRD Jatim
"Saat ini hoaks dan kabar yang belum tentu benar, ini larinya lebih kencang daripada informasi yang resmi. Untuk itu saya ingin mengajak semua teman-teman KIM, mudah-mudahan siap menjadi pelurus informasi," tegas Fifi Aleyda saat membuka Festival Komunitas Informasi Masyarakat (KIM) 2025.
Dikatakannya, saat ini lebih dari 80 persen, atau sekitar 229 juta orang, masyarakat Indonesia telah menggunakan internet. Menurutnya, ini adalah sebuah angka yang fantastis sekaligus membawa tantangan besar.
Ia pun menekankan pentingnya peran KIM di lingkungan terdekat. Anggota KIM diminta untuk secara kritis menyaring informasi, khususnya yang masuk melalui grup pesan, dan tidak langsung percaya jika narasi yang diterima tidak memiliki sumber atau narasumber yang jelas.
KIM memiliki peran sentral karena mereka adalah "sosok yang terpercaya" di mata masyarakat. Peran KIM tidak hanya sebatas mengabarkan kegiatan desa dan menjelaskan program pemerintah, tetapi juga membuat konten yang sesuai dengan kearifan lokal, bahkan tak jarang menjadi tempat masyarakat untuk curhat dan mengonfirmasi isu-isu yang beredar. Menjadi pelurus informasi. “Jadi luar biasa peran dari teman-teman KIM," pujinya.
Dalam upaya memperkuat jaringan KIM nasional, Dirjen Fifi Aleyda mengumumkan bahwa platform kim.id yang dikembangkan di bawah naungan Kemkomdigi terus mengalami pertumbuhan positif. Hingga saat ini, tercatat sudah ada 3.555 KIM dari 31 provinsi yang terdaftar.
Angka ini, menurutnya, adalah bukti kerja keras dari pemerintah daerah yang patut diacungi jempol, dan ia yakin jumlahnya akan terus bertambah.
Baca Juga : Gegara Laptop, Kebakaran Melanda Rumah di Rejotangan Tulungagung
Serangkaian acara seperti pelatihan dan sesi berbagi, termasuk bersama Dirjen Pengawasan Ruang Digital, telah disiapkan untuk meningkatkan kapasitas KIM sebagai penyampai narasi baik dan fakta.
Juga akan disampaikan sejumlah penghargaan pada kompetisi yang digelar selama Festival KIM 2025 berlangsung. Penghargaan tersebut meliputi Kategori Utama (KIM Terbaik Sosial budaya (Pariwisata, kesehatan, lingkungan); KIM Terbaik Ekonomi Kreatif / Digital (UMKM); KIM Terbaik Literasi (Edukasi, media, publikasi, teknologi dan informasi). Sedangkan pada kategori tambahan ada KIM termandiri, KIM terinovatif dan KIM terkreatif. Penghargaan Juara Umum akan diberikan kepada peraih nilai tertinggi kumulatif pada seluruh kategori.
Festival KIM kali ini diikuti oleh delapan delegasi KIM dari delapan provinsi terpilih. Yaitu :
KIM Purwo Bakti -asal Jambi;
KIM Bintang Jaya Itah - asal Kalimantan Tengah;
KIM Cerdas Tarumajaya - asal Jawa Barat;
KIM Mangun Karya - asal Kalimantan Timur
KIM Sokokerep BMKG - DIY;
KIM Tangguh - Kalimantan Selatan
KIM Gemas Implan - Banten; dan
KIM Mojorejo - Jawa Timur
Festival akan diramaikan dengan Pengajian Akbar bersama Ustad Hilman Fauzi dan sajian musik bersama Ndarboy Genk pada penutupan kegiatan.
