JATIMTIMES - Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur (Jatim) Sri Wahyuni terus mendorong agar kesejahteraan perawat ditingkatkan. Ia ingin perawat, termasuk mereka yang berstatus honorer dan perawat desa, mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah.
Sri Wahyuni menegaskan, perhatian terhadap kesejahteraan tenaga kesehatan sama pentingnya dengan perhatian pemerintah terhadap guru. “Kalau guru mendapat perhatian, tenaga kesehatan pun harus. Mereka adalah garda terdepan pelayanan publik,” ujarnya belum lama ini.
Baca Juga : DPRD Kota Blitar Ajak Warga Kobarkan Semangat Kepahlawanan Lewat Karya Nyata
Politisi Partai Demokrat tersebut juga memiliki latar belakang sebagai perawat. Ia memiliki pengalaman sejak 1999 hingga 2024. Dengan bekal tersebut, wanita yang akrab disapa Yuni ini memahami betul tantangan yang dihadapi para tenaga kesehatan di lapangan.
Yuni menilai, sudah saatnya tenaga kesehatan juga mendapatkan pengakuan dan peningkatan kesejahteraan yang setara, mengingat peran vital mereka dalam menjaga kesehatan masyarakat.
Selain memperjuangkan kesejahteraan, ia juga menggagas program Satu Desa Satu Perawat sebagai langkah strategis untuk pemerataan layanan kesehatan di seluruh Jawa Timur. Dengan jumlah desa mencapai 7.721, program ini diyakini mampu menjawab persoalan akses kesehatan, terutama di daerah pelosok.
“Keberadaan satu perawat di setiap desa akan memperkuat sistem deteksi dini penyakit, mempercepat penanganan darurat, sekaligus menjadi edukator kesehatan bagi warga," paparnya.
"Perawat desa bukan hanya penyembuh, tapi juga pendamping masyarakat untuk hidup lebih sehat,” lanjut legislator asal Dapil Jatim XII yang meliputi wilayah Bojonegoro - Tuban tersebut.
Baca Juga : Soeharto Pahlawan, Fraksi Golkar DPRD Jatim: Ini Perjuangan Panjang, Ingatlah Jasanya
Tak hanya fokus di sektor kesehatan, Sri Wahyuni juga aktif mengawal berbagai program kesejahteraan masyarakat, termasuk program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Ia memastikan implementasi program tersebut berjalan sesuai standar pemerintah pusat dan benar-benar memberi manfaat nyata bagi masyarakat yang membutuhkan.
“Program yang bagus harus dikawal agar tepat sasaran. Karena yang kita perjuangkan bukan sekadar angka, tapi kehidupan masyarakat yang lebih baik,” tandasnya.
