Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Pendidikan

Disdikbud Kota Malang Galakkan Museum Festive Vaganza 2025, Apa Itu?

Penulis : Anggara Sudiongko - Editor : Yunan Helmy

06 - Nov - 2025, 12:16

Placeholder
Kepala Disdikbud Kota Malang, Suwarjana SE MM saat menyerahkan hadiah kepada salah satu pemenang dalam perlombaan yang digelar di Museum Festive Vaganza 2025 (Anggara Sudiongko/MalangTimes).

JATIMTIMES - Ada cara baru untuk mencintai sejarah: datang ke museum, tapi dengan nuansa festival. Itulah semangat yang diusung Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang lewat Museum Festive Vaganza 2025, Kamis (6/11/2025) di Museum MPU Purwa.

 Tak hanya jadi perayaan dan makin membumikan budaya, kegiatan ini juga menjadi magnet untuk menghidupkan Museum Mpu Purwa sebagai ruang belajar dan rekreasi publik yang hidup.

Baca Juga : Magang Bergaji UMK Kembali Dibuka 6 November 2025, Kuota Meningkat Jadi 80 Ribu Peserta

Kegiatan yang berlangsung meriah ini bukan sekadar festival tahunan. Ia adalah undangan bagi generasi muda maupun masyarakat untuk kembali menengok warisan nenek moyang, bukan lewat ceramah, tapi lewat aksi kreatif. Mulai dari lomba sketsa, lukisan, fotografi, hingga animasi, semua diarahkan untuk menggugah kesadaran akan pentingnya mengenali dan menjaga kebudayaan sendiri.

1

Kepala Disdikbud Kota Malang, Suwarjana SE MM menegaskan bahwa festival ini merupakan langkah strategis untuk mengenalkan kembali Museum Mpu Purwa kepada masyarakat luas.

“Kenapa kami gelar di sini? Karena kami ingin menunjukkan bahwa Kota Malang punya museum hebat, warisan nenek moyang kita. Museum bukan tempat sunyi, tapi ruang hidup yang perlu dikunjungi,” ujarnya penuh semangat.

3

Ia menjelaskan, kegiatan tersebut juga merupakan hasil sinergi dengan Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia melalui dukungan dana Dana Alokasi Khusus (DAK). “Kegiatan ini memang bagian dari dukungan kementerian. Tapi meski dana untuk Kota Malang, kami tetap membuka untuk Malang Raya. Karena budaya itu milik bersama,” tambahnya.

Festival ini tak sekadar lomba. Di balik setiap kompetisi ada misi besar: membangkitkan rasa ingin tahu anak muda terhadap kebudayaan dan museum. “Kami ingin anak-anak muda suka budaya, suka kesenian tradisional, termasuk mendongeng. Supaya mereka tahu dari mana kita berasal,” kata Suwarjana.

5

Ia juga memastikan para peserta, baik pemenang maupun tidak, akan terus dibina. “Kami cari yang terbaik, tapi semua tetap dikembangkan. Kita ingin mereka tumbuh jadi penggerak budaya,” tegasnya.

Sementara itu, Kabid Kebudayaan Disdikbud Kota Malang Juli Handayani SE MM menjelaskan bahwa Museum Festive Vaganza 2025 merupakan puncak dari rangkaian lomba edukatif yang digelar sejak akhir Juli hingga awal Agustus. Tujuannya jelas: membuat peserta datang langsung ke museum dan belajar lewat pengalaman nyata.

2

“Kami punya enam lomba, sketsa, lukis, fotografi, animasi, Jula Juli, dan ODCB (objek diduga cagar budaya). Semua temanya terkait museum dan budaya lokal. Jadi, peserta mau tidak mau harus datang ke museum, melihat koleksi, lalu berkarya dari situ.” paparnya.

Baca Juga : PWM Jatim Klarifikasi Proses Seleksi Kepala SMA Muhammadiyah 3 Jember: Sony Bakhtiar Terpilih Lewat Mekanisme Objektif

Peserta pun datang dari berbagai kalangan: pelajar SD dan SMP, guru, hingga masyarakat umum. Setiap kategori lomba diarahkan agar peserta berinteraksi langsung dengan koleksi museum, mulai dari menggambar artefak kuno hingga memotret benda sejarah.  “Anak-anak yang tadinya tidak tahu Museum Mpu Purwa sekarang jadi penasaran. Mereka datang, berfoto, menggambar, lalu bercerita tentang koleksi di dalamnya. Ini cara belajar yang menyenangkan dan membekas,” ujarnya.

4

Festival ini menjadi bukti bahwa museum bisa hidup kembali jika diberi ruang untuk berinteraksi dengan masyarakat. Dari sekadar tempat menyimpan benda sejarah, Museum Mpu Purwa kini berubah menjadi ruang perjumpaan ide, karya, dan kenangan.

Disdikbud Kota Malang berharap kegiatan ini tak berhenti pada satu festival saja, melainkan tumbuh menjadi gerakan kultural, mengajak warga untuk berkunjung, mengenal, dan menjaga warisan budaya sendiri.

“Harapan kami sederhana: masyarakat tahu kita punya museum, lalu mau datang. Karena cara paling nyata menghargai sejarah adalah dengan mengunjunginya,” tambah Suwarjana mengakhiri.

 


Topik

Pendidikan Museum Festive Vaganza 2025 Disdikbud Kota Malang Museum Mpu Purwa mencintai museum cinta sejarah



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Tulungagung Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Anggara Sudiongko

Editor

Yunan Helmy

Pendidikan

Artikel terkait di Pendidikan