JATIMTIMES - Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang terus menapaki jalur prestasi untuk meneguhkan reputasinya di level internasional. Saat ini, kampus yang dikenal dengan sebutan “Kampus Ulul Albab” ini telah memasuki tahap kedua dalam peta jalan menuju kampus bereputasi global.
Rektor UIN Maliki Malang, Prof. Dr. Hj. Ilfi Nur Diana, M.Si, menyampaikan bahwa capaian akreditasi menjadi salah satu indikator utama peningkatan mutu kampus. “Sekitar 70 persen program studi (prodi) kami telah meraih akreditasi unggul. Namun karena ada sejumlah prodi baru, persentase itu kini berada di kisaran 64 persen,” ungkapnya, Rabu, (15/10/2025).
Baca Juga : Coach Mamak dan Evan Dimas Ramaikan Ngaji Soccer di Masjid Al-Akbar
Meski begitu, progres internasionalisasi kampus tetap bergerak signifikan. Saat ini, 31 persen prodi telah terakreditasi internasional, dan pada tahun 2026 ditargetkan bertambah 30 persen lagi. “Kami ingin memperluas pengakuan global terhadap kualitas akademik UIN Maliki Malang,” tegasnya.
Kiprah UIN Maliki Malang juga tercermin dari berbagai peringkat bergengsi. Berdasarkan data UniRank 2024, kampus ini menempati peringkat 1 nasional untuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), serta peringkat 4 di antara seluruh kampus Islam di Indonesia. Secara global, UIN Maliki Malang berhasil menembus peringkat 16 kampus Islam terbaik dunia.
“Ini bukti bahwa UIN Maliki Malang mampu bersaing, bahkan berdiri sejajar dengan universitas besar lainnya,” ujar Prof. Ilfi sapaan akrabnya.
Dalam pemeringkatan QS World University Rankings (QsWUR) 2025, UIN Maliki Malang tercatat berada di peringkat 169 se-Asia Tenggara dan peringkat 901 untuk tingkat Asia.
Tak hanya unggul di bidang akademik, UIN Maliki Malang juga mencatat sejarah baru di dunia riset. Pada awal tahun 2025, kampus ini meraih rekor MURI berkat keberhasilan mahasiswa menulis dan mengirimkan 1.000 artikel ilmiah dalam satu tahun.
“Ini bukti nyata semangat literasi akademik mahasiswa kami. Setelah ini, giliran dosennya yang harus menandingi, bukan hanya mahasiswa saja yang banyak artikel,” tutur Prof Ilfi.
Tahun ini, kampus menargetkan 2.000 artikel jurnal tambahan dari mahasiswa penerima beasiswa. Langkah tersebut menjadi bagian dari upaya membangun budaya riset dan publikasi ilmiah yang kuat di lingkungan akademik UIN Maliki Malang.
Capaian lain yang patut diapresiasi adalah keberhasilan UIN Malang menambah 1.500 mahasiswa baru untuk tahun akademik 2025. Peningkatan ini salah satunya berkat dukungan Program Hibah Luar Negeri (PHLN) dari Saudi Fund Development (SFD).
Baca Juga : Kesepakatan Fase 2 Gaza Dimulai, Trump Desak Hamas Serahkan Jenazah Sandera
“Meski diapit oleh kampus besar seperti UB, UM, Unmer, Unisma, dan Polinema, kami tetap bisa menambah jumlah mahasiswa. Tapi peningkatan ini tetap kami imbangi dengan menjaga kualitas lulusan,” ujar Prof. Ilfi menegaskan.
Menurutnya, setiap mahasiswa UIN Maliki Malang tidak hanya dibentuk lewat sistem akademik, tetapi juga melalui pembinaan karakter di Ma’had. “Setelah lulus dari Ma’had, mereka masih kami tempa lagi agar kualitas dan karakternya tetap terjaga,” tambahnya.
Sebagai kampus yang memadukan sains dan spiritualitas, UIN Maliki Malang juga melahirkan generasi penerus ulama. “Kami punya program kaderisasi ulama yang sudah memasuki angkatan kelima, terdiri dari satu kelas laki-laki dan satu kelas perempuan. Semua peserta mendapat fasilitas gratis selama di Ma’had,” jelas Prof. Ilfi.
Program tersebut, menjadi bentuk komitmen kampus dalam menjaga kesinambungan tradisi keilmuan Islam sekaligus mempersiapkan pemimpin muda berkarakter dan berintegritas.
Dengan berbagai capaian itu, UIN Maliki Malang kian menunjukkan diri sebagai kampus Islam moderat yang terus berinovasi dan berorientasi global. Di tengah ketatnya persaingan akademik nasional maupun internasional, UIN Maliki Malang menegaskan bahwa reputasi bukan semata angka, melainkan hasil dari kerja kolektif, integritas, dan semangat berilmu.
