Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Ekonomi

Kandungan Etanol BBM Pertamina Jadi Sorotan, Apa Dampaknya ke Mesin Kendaraan?

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Nurlayla Ratri

04 - Oct - 2025, 08:25

Placeholder
Potret Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di salah satu wilayah di Indonesia. (Foto: Antara)

JATIMTIMES - Polemik kandungan etanol BBM Pertamina kembali mencuat setelah sejumlah SPBU swasta enggan membeli stok bahan bakar dari perusahaan pelat merah tersebut. Meski pasokan mereka sudah menipis sejak Agustus, hingga kini kesepakatan kerja sama belum juga tercapai.

Hal ini terungkap dalam rapat dengar pendapat antara Komisi XII DPR RI bersama Kementerian ESDM, Pertamina, dan perwakilan SPBU swasta pada 1 Oktober 2025. Hasilnya, operator swasta seperti BP, Vivo, hingga Shell masih menahan diri untuk membeli BBM Pertamina.

Baca Juga : Rahasia Turun Berat Badan: 7 Kebiasaan Pagi yang Sehat dan Sederhana Efektif Bikin Kurus

Wakil Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Achmad Muchtasyar, menjelaskan bahwa salah satu kendala utama ada pada kandungan etanol dalam base fuel yang dimiliki Pertamina.

"Vivo membatalkan untuk melanjutkan setelah setuju (membeli) 40 ribu barel (base fuel), akhirnya tidak disepakati lagi," ujar Achmad, dikutip Antara, Sabtu (4/10/2025). 

Berdasarkan uji laboratorium, base fuel impor Pertamina mengandung sekitar 3,5 persen etanol. Angka ini sedikit lebih rendah dibandingkan produk Pertamax Green yang memiliki kadar 5 persen. Namun bagi swasta, angka tersebut tetap menjadi persoalan.

Achmad mengakui bahwa Vivo sempat menyetujui pembelian sebagian base fuel, tapi akhirnya mundur. Hal serupa juga dilakukan BP-AKR yang memutuskan batal membeli BBM dari Pertamina. 

"Ini (kandungan etanol) yang membuat teman-teman SPBU swasta tidak melanjutkan pembelian (base fuel), karena ada konten etanol tersebut," katanya.

Meski menjadi alasan penolakan, Achmad Muchtasyar menyebut bahwa kandungan etanol 3,5 persen masih sesuai aturan. Menurut regulasi Kementerian ESDM, kadar etanol dalam BBM diperbolehkan hingga di bawah 20 persen.

"Namun, karena ini business to business (B2B), keputusan tetap ada di tangan operator SPBU swasta," jelas Achmad.

Berbeda dengan BP dan Vivo, Shell Indonesia menyebut sudah mengajukan impor sejak Juni 2025. Namun hingga kini, mereka belum bisa membeli BBM Pertamina lantaran proses pembahasan bisnis dengan Kementerian ESDM masih berjalan.

Baca Juga : Masak Air Lupa Dimatikan, Api Turut Bakar Rumah dan Isinya

Sementara itu, Menteri ESDM Bahlil memastikan bahwa proses pembelian masih berlangsung. Ia menyebut persoalan ini lebih kepada teknis bisnis antarperusahaan.

Pertanyaan yang muncul kemudian adalah, apa sebenarnya pengaruh etanol dalam campuran BBM terhadap mesin kendaraan?

Mengutip Bell Performance, etanol pada BBM dapat memengaruhi performa mesin karena nilai energi yang lebih rendah dibandingkan bensin murni. Molekul etanol yang lebih pendek membuat energi yang dihasilkan lebih sedikit.

Sebagai contoh, campuran E10 atau 10 persen etanol dapat menurunkan nilai energi bahan bakar sekitar 3,5–5 persen. Sementara etanol murni memiliki nilai BTU kotor 35 persen lebih rendah dibandingkan bensin. Jika konsentrasi etanol melebihi 15–20 persen, mesin berisiko rusak jika tidak disesuaikan dengan karakter pembakarannya.

Dampaknya ke mesin kendaraan yang lain dari etanol adalah kemampuannya menyerap air. Pada campuran BBM seperti E10 hingga E85, air yang terserap dapat mengendap di dasar tangki. Kondisi ini bisa menimbulkan korosi, penyumbatan filter, hingga penurunan kualitas bahan bakar.


Topik

Ekonomi kandungan etanol bbm pertamina dampaknya ke mesin kendaraan



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Tulungagung Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

Nurlayla Ratri