Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Politik

Pelestarian Budaya Kabupaten Malang, Redam Guruh Ajak Pemerintah dan Masyarakat Bergerak Aktif

Penulis : Tubagus Achmad - Editor : Nurlayla Ratri

30 - Sep - 2025, 18:36

Placeholder
Anggota DPRD Kabupaten Malang sekaligus Wakil Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Redam Guruh Krismantara saat memberikan pengarahan terkait pentingnya pelestarian budaya di Kabupaten Malang, Selasa (30/9/2025). (Foto: Dok. Istimewa)

JATIMTIMES - Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Malang, Redam Guruh Krismantara, mengajak semua pihak untuk memperkuat pelestarian budaya di Kabupaten Malang melalui berbagai sektor, termasuk teknologi. Politisi dari PDI Perjuangan ini menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai budaya dan kearifan lokal di tengah derasnya arus globalisasi dan pesatnya perkembangan teknologi.

"Kebudayaan itu adalah cipta, karya dan karsa leluhur kita yang wajib dilestarikan, dengan tetap diselaraskan dengan perkembangan zaman," tegas Redam saat menghadiri kegiatan Sosialisasi Peran Aktif Masyarakat dalam Pelestarian Kebudayaan Daerah, Selasa (30/9/2025).

Baca Juga : UIN Maliki Dorong Desa Ngadireso Jadi Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak

Sebagai tokoh yang juga aktif dalam kegiatan kebudayaan di komunitas Amartya Bhumi Kepanjian, Redam menyatakan bahwa kemajuan teknologi harus dimanfaatkan secara positif untuk mendukung pelestarian budaya. Menurutnya, teknologi bisa menjadi alat penting dalam mengarsipkan, mempromosikan, sekaligus memudahkan generasi muda untuk belajar dan mengenal budaya daerah.

"Pentingnya teknologi untuk mengarsipkan, mempromosikan, sekaligus memudahkan generasi muda belajar budaya. Teknologi adalah kawan, bukan lawan. Kalau kita manfaatkan dengan baik, budaya kita bisa dikenal dunia," jelasnya.

Redam juga mendorong Pemerintah Kabupaten Malang agar lebih proaktif menghadirkan inovasi yang mampu mengenalkan budaya lokal kepada khalayak yang lebih luas. Ia menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam menjaga dan melestarikan budaya sebagai warisan yang tak ternilai.

"Budaya akan tetap hidup bukan karena dipajang, melainkan karena dipraktikkan. Kalau masyarakat ikut menjaga, otomatis rasa memiliki akan tumbuh dan warisan ini bisa berlanjut," ujarnya.

Lebih lanjut, Redam menjelaskan bahwa pelestarian budaya mencakup dua aspek utama, yaitu aspek fisik dan non-fisik. Aspek fisik meliputi benda-benda budaya seperti candi, batik, dan rumah adat, sementara aspek non-fisik mencakup seni tari, musik, bahasa, hingga resep makanan dan minuman tradisional khas Kabupaten Malang.

"Keduanya sama-sama membutuhkan perhatian serius agar tidak tergerus zaman," katanya.

Redam mencontohkan Desa Adat Penglipuran di Bali sebagai model keberhasilan dalam menjaga budaya sekaligus mengangkat nilai ekonominya. Ia menyebut bahwa kedisiplinan warga dalam menjaga aturan adat telah menjadikan desa tersebut sebagai destinasi wisata internasional.

"Dari disiplin warga menjaga aturan adat, hasilnya Desa Penglipuran menjadi destinasi wisata dunia. Ini bukti nyata budaya bisa menjadi sumber ekonomi," tambahnya.

Baca Juga : Bukan Sekadar Gowes, Malang Bersepeda 2025 Suguhkan Rute Ikonik plus Doorprize Spektakuler

Meski begitu, Redam tidak menutup mata terhadap berbagai tantangan yang dihadapi dalam pelestarian budaya, mulai dari masuknya budaya asing, anggapan budaya lokal sebagai hal kuno, terputusnya regenerasi, hingga faktor ekonomi yang membuat budaya daerah kurang mendapat tempat.

"Solusinya budaya harus dikemas lebih modern, bisa lewat festival, sanggar, komik legenda, sampai musik tradisi dengan aransemen baru. Kalau bisa jadi sumber pendapatan, masyarakat pasti lebih semangat menjaga," terang Redam.

Ia pun mengajak semua pihak, baik dari kalangan pemerintah maupun masyarakat umum, untuk sama-sama mencintai dan melestarikan budaya lokal yang menjadi identitas sekaligus kekuatan Kabupaten Malang.

"Mari cintai dan lestarikan budaya kita, karena ini adalah identitas sekaligus kekuatan Kabupaten Malang," pungkas Redam.

Dalam kesempatan yang sama, budayawan Kabupaten Malang, Ki Ardhi Purbo Sentono, turut hadir dan memberikan apresiasi atas kegiatan sosialisasi yang diprakarsai oleh Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, Sri Untari. Ki Ardhi menekankan bahwa pelestarian budaya memerlukan sinergi yang kuat dari berbagai pihak.

"Karena kebudayaan ini penting, peran masyarakat budaya juga penting. Ini bukan hal yang mudah, butuh keseriusan, waktu, tenaga, pikiran dan biaya tidak sedikit," tutup Ki Ardhi.


Topik

Politik kabupaten malang redam guruh pelestarian budaya



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Tulungagung Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Tubagus Achmad

Editor

Nurlayla Ratri