JATIMTIMES - Presiden RI Prabowo Subianto akan menyalurkan bantuan masyarakat (banmas) berupa 40 ekor sapi kurban di Jawa Timur (Jatim). Dinas Peternakan (Disnak) Jatim memastikan hewan kurban tersebut telah memenuhi persyaratan.
Kepala Disnak Jatim Indyah Aryani menegaskan, sapi-sapi yang dibeli Presiden Prabowo dipastikan sehat sehingga layak disembelih sebagai hewan kurban. Pihaknya juga telah melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap hewan kurban Prabowo.
Baca Juga : Sukseskan Porprov IX Jatim, Dinkes Kota Malang Siagakan 160 Personel Medis
"Persyaratannya ini sudah memenuhi syarat semua. Kami laporkan bahwa tim kami dari medik veteriner sudah melakukan pemeriksaan kesehatan hewan, dengan mengeluarkan surat keterangan kesehatan hewan dari dokter hewan berwenang di kabupaten/kota atau pejabat otoritas veteriner, sudah melakukan pemeriksaan kesehatan hewan," ungkapnya, Kamis (22/5/2025).
Salah satu yang jadi perhatian jelang Idul Adha kali ini adalah maraknya wabah foot and mouth disease atau penyakit mulut dan kuku (PMK). Terkait hal ini, Indyah Aryani juga telah memeriksa keadaan sapi kurban Prabowo di Jatim.
"Sudah dilakukan vaksinasi minimal satu kali untuk foot and mouth disease dan LSD (lumpy skin disease atau penyakit kulit berbenjol). Semuanya sudah terpenuhi," papar perempuan yang akrab disapa Indy itu.
Meski telah dipastikan dalam keadaan sehat, sapi tersebut tetap membutuhkan perhatian. Karena itu, ia mengajak para peternak, khususnya yang sapinya telah dibeli oleh Presiden Prabowo untuk menjaga baik-baik hewan peliharaannya.
"Nanti titip ya sampai hari H untuk dipelihara yang baik, untuk dijaga jangan sampai ternak-ternak yang sudah dikondisikan, diaplikasikan, itu terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan," seru Indy.
Baca Juga : Tahun Ajaran Baru Rawan Pungli di Sekolah, Ini Catatan Ombudsman Jatim
Ia juga meminta para peternak untuk segera berkoordinasi dengan tim kesehatan hewan setempat, jika menemukan kendala terkait hewan ternaknya. Langkah cepat tersebut dibutuhkan agar penanganan bisa segera dilakukan jika terdapat permasalahan.
"Karena ternak ini kan makhluk hidup, bisa sakit, kadang juga bisa up and down kondisi tubuhnya karena cuaca. Apalagi kondisi seperti ini, harusnya musim panas tetapi hujan. Sehingga ini juga pancaroba yang berpengaruh terhadap kondisi ternak," tandasnya.
