Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Peristiwa

Peringati Peristiwa Kuda Tuli, Ketua DPRD Bagi-Bagi Pupuk dan Benih Tanpa Beli

Penulis : Anang Basso - Editor : Yunan Helmy

27 - Jul - 2024, 19:56

Placeholder
Ketua DPRD Kabupaten Tulungagung Marsono mengepalkan tangan. (Foto: Istimewa for Tulungagung Times)

JATIMTIMES - Memperingati tragedi Kuda Tuli atau Kerusuhan 27 Juli 1996, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tulungagung Marsono punya cara yang tak biasa. Cara yang tergolong istimewa ini dampaknya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat, khususnya petani.

Bagi-bagi pupuk organik secara gratis dilakukan dalam kegiatan yang berlangsung pada Sabtu (27/7/2024) di Desa Nyawangan, Kecamatan Sendang. 

Baca Juga : Warga Sayangkan Bianglala Alun-alun Tak Kunjung Berputar, Pemkot dan DPRD Masih Silang Pendapat Soal Pengadaan

Pupuk organik yang dibagikan kepada kelompok tani ini  hasil karya sendiri yang telah lama ia lakukan. Pupuk dengan bahan dasar kotoran sapi ini, terbukti bisa mengurangi beban para petani yang sering kali mengalami kesulitan ketika musim tanam.

Bahkqn,  menurut Marsono,  jika Pemkab Tulungagung serius memberikan perhatian, bisa dipastikan pupuk organik ini bakal mampu mencukupi luas lahan yang ada. 

Marsono yang merupakan kader PDIP ini telah bertahun-tahun menyediakan ribuan galon untuk petani di Tulungagung tanpa memandang bendera partai. 

Selain pupuk, ia juga memberikan bibit kopi, durian serta bibit pohon yang kelak bisa buat pakan ternak. "Dengan bahan yang melimpah, pupuk organik juga mengurangi problem limbah yang menjadi polemik di masyarakat," ucapnya. 

Terlebih hal itu sesuai program pemerintah untuk mengurangi pemanfaatan pupuk kimia yang semakin langka dan mempunyai efek buruk terhadap kesuburan tanah di masa datang.

Menurut Marsono, di Sendang saja setidaknya ada 670 ton kotoran sapi per hari dihasilkan oleh ribuan peternak sapi perah. "Kalau itu dikelola secara benar, maka cukup untuk memupuk area pertanian di seluruh Kabupaten," ungkapnya. 

Ia juga mendorong petani di Tulungagung untuk mandiri pupuk dan kesuburan tanah. "Kalau semua sepakat pasti kita bisa bersinergi membuat sebuah harmoni yang indah bagi masyarakat yang hidup di pinggiran sawah,” tambahnya.

Sementara para kelompok tani yang mendapatkan bantuan pupuk organik dan kelompok ternak ini adalah kelompok tani dari Kecamatan  Tanggunggunung, Kalidawir, Gondang, Karangrejo,  Pagerwojo serta Pucanglaban.

Baca Juga : 10 Mahasiswa Kurang Mampu di Kota Batu Terbantu Lulus Sarjana, Baznas Kembali Usulkan Program Beasiswa

Pakar dan inisiator pupuk oraganik Marsono, yakni Slamet Wahyudi, menyampaikan penyehatan tanah dengan mengaplikasikan pupuk organik dan mengolah lahan kritis secara organik maka pakan ternak bisa didapat dengan mudah tanpa merusak tanah.

Hal itu juga menciptakan kebangkitan ekonomi sekala besar dan mendukung Jawa Timur sebagai kantong susu nasional untuk memenuhi peningkatan gizi se Indonesia.

“Saya berharap para peserta yang hadir ikut berkampanye kepada peternak dan petani di daerahnya agar bekerja keras bersama dengan menanam pohon untuk kebutuhan ternak dan ikut serta meningkatkan oksigen,” katanya.

Menurut dia, kondisi kesuburan tanah diberbagai wilayah di Tulungagung juga berbeda-beda. "Bisa langsung dicek dengan alat kesuburan tanah. Kondisi tanah di sini sebelum diberikan pupuk organik adalah 500. Setelah dimasukkan pro biotik organik, kesuburan tanah meningkat diatas 2000 ke atas,” terang Wahyudi. 

Karji, petani asal Desa Domasan, Kecamatan Kalidawir, memberikan testimoni,  kesuburan tanaman menjadi luar biasa, bahkan lebih baik dari pupuk kimia. "Padahal pembiayaan jauh lebih ringan," ucapnya. 

Berdasarkan pengalamannya, dengan aplilkasi yang tepat peningkatan produksi bisa naik hampir 50%. "Bahkan hama seperti tikus dan kleper itu tidak ada. Selain itu, tidak ada istilah jebug. Sehingga kondisi tanaman yang terlalu subur, maka tidak berbuah seperti kondisi terlalu subur menggunakan pupuk kimia,” terangnya.


Topik

Peristiwa Kuda Tuli Tulungagung Ketua DPRD Tulungagung Marsono bagi pupuk gratis



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Tulungagung Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Anang Basso

Editor

Yunan Helmy

Peristiwa

Artikel terkait di Peristiwa