JATIMTIMES - Acara kreatif anak-anak muda di Tulungagung, Ngaji Ngopi mengundang Pj. Bupati Heru Suseno untuk berdialog dengan lintas komunitas. Tema yang diangkat juga menarik, yakni tentang potensi wisata dan rencana pembangunan Tulungagung ke depan.
Diskusi terbuka itu juga membahas masalah ekonomi, pendidikan, kesehatan, infrastruktur, sejarah, dan budaya Tulungagung, bertempat di Warkop Jong Java, Kelurahan Kepatihan, Kamis malam (06/06/24).
Baca Juga : Bukit Cinta Gunung Bromo: Pesona Sunrise dan Mitos Cinta Abadi di Atas Ketinggian
Seratusan peserta diskusi yang hadir diantaranya dari akademisi, mahasiswa, tokoh lingkungan, pelaku UMKM, kepala OPD, lurah, camat, kepala sekolah dan aktivis sosial. Mereka sepakat membangun spirit untuk menciptakan kondusifitas dan perkembangan ekonomi Tulungagung agar lebih baik. Sehingga diharapkan masyarakat mendapatkan pekerjaan yang layak, pelayanan yang bagus dan iklim usaha yang terus berkembang.
Sebagai narasumber tunggal, Pj. Bupati Tulungagung memulai diskusi dengan memperkenalkan diri serta menjelaskan tentang tugas dan wewenang seorang Pejabat Bupati dalam membangun sebuah daerah. Di Tulungagung misalnya, Ketika Pj. mulai bertugas diakhir tahun, maka ketika Ia masuk tinggal melaksanakan pekerjaan dan tanpa merencanakan.
"Berbulan-bulan disini, ini adalah dialog yang pertama dengan masyarakat. Saya bersyukur dan senang sekali menjadi bagian dari masyarakat untuk bisa memberikan sumbang sih, tenaga, pikiran, dan semua yang sesuai kemampuan saya untuk kemajuan Kabupaten Tulungagung," ujar Heru Suseno mengawali dialog yang didominasi oleh kaum milenial itu.
Prioritas pembangunan Tulungagung saat ini menurut Heru, adalah penurunan kemiskinan dan infrastruktur untuk menunjang pertumbuhan ekonomi.
Dari data statistik yang ada, ia menyebut bahwa Tulungagung adalah luar biasa karena memilki pelaku UMKM yang tangguh dan potensi wisata yang jarang dimiliki daerah lain.
Namun demikian, karena APBD Tulungagung indeks kemampuan fiskalnya rendah berbanding PAD saat ini, hal itu membuat ketergantungan dengan pusat sangat tinggi. Maka prioritas di bidang keuangan adalah meningkatkan PAD. Potensi wisata pantai selatan dengan siapnya JLS dan potensi selingkar gunung Wilis bisa dikelola optimal.
"Sudah ada dalam pikiran bagaimana orang berkunjung berlama-lama di Tulungagung. Hal ini menjadi bagian dari perencanaan untuk kemajuan," tambahnya.
Pj. Bupati juga mengatakan Kabupaten Tulungagung belum mempunyai destinasi wisata kota, sehingga perlu diwujudkan. Hal itu akan menambah kelengkapan tujuan wisata, sehingga orang luar mempunyai banyak pilihan ketika berwisata ke Tulungagung.
Ditanya terkait sisi negative dari Kabupaten Tulungagung, Pj. menyebut kalau masyarakat banyak berfikir negative maka energi malah habis terbuang sia-sia. Tetapi kalau berbicara kekurangan, maka itu bisa diupayakan ditambah, bisa digunakan sebagai penggerak pembangunan, sebagai instropeksi untuk bagaimana memperbaiki Tulungagung.
"Dalam waktu dekat akan ada forum-forum kecil yang melibatkan, petani, nelayan dan komunitas lain sebagai masukan untuk memperbaiki kekurangan yang ada," katanya.
Baca Juga : 5 Bulan Terakhir 96 Kecelakaan Lalu Lintas Terjadi di Kota Malang
Puluhan peserta dialog terlihat aktif mengacungkan tangan untuk bertanya kepada Pj saat moderator memberikan waktu kepada audience. Diantaranya Izza, mahasiswi UIN Tulungagung. Ia mempertanyakan kebijakan pemkab Tulungagung terkait prasasti dan candi-candi seperti candi Penampihan yang perlu pemugaran.
Menanggapi hal itu, Heru Suseno menyebut sejarah, prasasti, dan candi akan menjadi perhatian Pemkab Tulungagung. Terlebih sejarah situs Lawadan yang menjadi cikal bakal berdirinya Kabupaten Tulungagung.
"Sangat jarang anak muda saat ini yang tertarik dengan sejarah. Itu perlu ditingkatkan, karena bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan sejarah," tegasnya.
Sementara itu, M Nasrul Umam (27) Staf Manager Ngaji Ngopi mengatakan, pihaknya memang sering mengadakan even-even seperti itu untuk ikut serta membuka wawasan masyarakat Tulungagung. Dalam hal ini, banyak masyarakat Tulungagung yang belum mengenal dan mengetahui apa itu tugas dan wewenang seorang Pejabat Bupati.
Ngaji Ngopi mengundang lintas elemen dan individu untuk Ngaji Ngopi sinau bareng tentang hal-hal yang terjadi secara umum maupun di daerah Tulungagung. Ngaji Ngopi juga pernah mengundang sebagai nara sumber Bupati Trenggalek, Bupati Blitar bahkan sampai Rocky Gerung. Meski dengan reservasi ketat dan terbatas namun meliputi berbagai kalangan.
"Dengan diadakan diskusi seperti ini, sebagai sarana pemuda meningkatkan inspirasi untuk perkembangan daerahnya," katanya.
Nasrul berharap, Pj Bupati mampu membenahi birokrasi yang dianggap masih ribet. Karena kaum muda saat ini memerlukan keputusan cepat, simple dan tepat terutama untuk menaikkan sektor UMKM.
"Ketika kita mengundang biar beliau mengetahui kalau Tulungagung itu pemudanya juga aktif dan kreatif. Banyak kota tetangga kita itu maju karena pemudanya," tutupnya.