JATIMTIMES - Helikopter water bombing bakal dilibatkan untuk menanggulangi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di kawasan Gunung Arjuno. Saat ini helikopter terpantau telah melakukan observasi untuk proses water bombing, Jumat (1/9/2023).
Pernyataan tersebut dikonfirmasi Kasihumas Polres Malang Iptu Ahmad Taufik saat ditemui pada Jumat (1/9/2023). "Terpantau helikopter dari BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) sedang melakukan observasi titik api yang rencananya akan segera dilakukan upaya water bombing," ungkapnya.
Baca Juga : Sejarah Nabi Isa Salat, Salat Fardu Ternyata Dikerjakan Pertama Kali oleh 5 Nabi Ini
Sementara itu, pada Kamis (31/8/2023) personel gabungan yang juga melibatkan kepolisian Polres Malang terpantau masih melakukan patroli antisipasi sekaligus penanganan kebakaran. Hasilnya, kebakaran masih terjadi pada sejumlah titik di Gunung Arjuno.
Berdasarkan pantauan dari aplikasi SiPongi, titik api terjadi pada koordinat -7.76721,112.5932 yang berada di wilayah Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Tepatnya pada kawasan yang berdekatan dengan Pos Pendakian 3 Mahapena jalur Pendakian Lawang.
"Tim melanjutkan perjalanan dari Pos 3 Mahapena menuju Pos 4 Gombes, pada areal hutan cemara yang merupakan area Pos 3 masih ditemukan beberapa titik api dan bara kayu yang terbakar," tuturnya.
Kebakaran tersebut kemudian dipadamkan oleh tim patroli dengan menggunakan alat seadanya. "Tim telah melakukan pemadaman dengan menggunakan ranting pohon dan sekop, sehingga kebakaran bisa diantisipasi agar tidak meluas," imbuhnya.
Taufik menyebutkan, proses pemadaman sementara terpaksa dilakukan menggunakan alat seadanya lantaran kondisi medan yang sulit dijangkau. "Kondisi medan pada titik api cukup ekstrem. Sehingga mengakibatkan distribusi logistik yang sudah disiapkan oleh BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), Polres Malang hingga stake holder terkait memerlukan waktu untuk tiba di Pos Pendakian," tukasnya.
Baca Juga : Kebakaran di Kawasan Bromo Meluas, Pemadam Makin Kualahan
Sebagaimana diberitakan, kebakaran di kawasan Gunung Arjuno diduga disebabkan karena aktivitas perburuan liar. Berdasarkan pendalaman pihak kepolisian, para pemburu liar tersebut melakukan aktivitas perburuan yang diduga dengan sengaja membakar hutan pada Jumat (25/8/2023) malam.
Sementara itu, guna mengantisipasi serta menanggulangi kebakaran, personel gabungan hingga kini masih disiagakan di kawasan Gunung Arjuno. Sebelumnya, personel gabungan yang terlibat dalam antisipasi sekaligus pemadaman juga memanfaatkan drone hingga aplikasi SiPongi untuk memaksimalkan patroli di Gunung Arjuno.