Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Olahraga

PSSI Heran Penolakan Timnas Israel Baru Sekarang, Padahal Turnamen Sejak 2022

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

26 - Mar - 2023, 20:44

Anggota komite eksekutif PSSI Arya Sinulingga meminta maaf karena drawing peserta grup Piala Dunia U-20 dibatalkan (foto: Instagram resmi PSSI)
Anggota komite eksekutif PSSI Arya Sinulingga meminta maaf karena drawing peserta grup Piala Dunia U-20 dibatalkan (foto: Instagram resmi PSSI)

JATIMTIMES - Belakangan ini, penolakan Timnas Israel main di Piala Dunia U-20 Indonesia ramai-ramai disuarakan oleh berbagai kelompok. Termasuk dua provinsi, Jawa Tengah dan Bali yang kemudian berdampak pada pembatalan drawing peserta grup Piala Dunia U-20, yang dijadwalkan di Bali, 31 Maret 2023. 

Menanggapi hal itu, PSSI mengaku masih tidak mengetahui alasan penolakan timnas Israel bermain di Piala Dunia U-20 baru disuarakan belakangan. Padahal negara tersebut telah lolos ke turnamen yang akan berlangsung di Indonesia itu sejak Juli 2022 setelah mengunci status sebagai finalis Piala Eropa U-19.

Baca Juga : Soal Pembatalan Drawing Piala Dunia U20 di Bali, PSSI: Kami Sudah Komunikasi dengan Gubernur Bali

"Kita juga nggak tau kenapa baru sekarang. Jadi kan penolakan ini kan baru sekarang, sebelumnya nggak ada ramai-ramai dengan masalah ini. Tapi kita harus hadapi dengan semua yang ada," kata anggota komite eksekutif PSSI Arya Sinulingga, dikutip Antara, Minggu (26/3/2023). 

Sebelum timnas Israel, PSSI menyebut kehadiran atlet Israel ke Indonesia untuk cabang olahraga individu pernah terjadi. Yakni pebulu tangkis Misha Zilberman yang turun pada Kejuaraan Dunia BWF 2015 di Istora Senayan, Jakarta. Selain itu pebalap sepeda dari Israel Mikhail Yakovlev juga pernah mendulang prestasi pada ajang UCI Track Nations 2023 di Jakarta.

PSSI menurut Arya masih mencari solusi atas permasalahan tersebut. Dia hanya mencemaskan sanksi yang berpeluang dijatuhkan kepada Indonesia jika ternyata negara ini dianggap tidak mampu menyelenggarakan Piala Dunia U-20 sesuai kesepakatan awal dengan FIFA.

"Melanggar aturannya karena kan kita yang mengajukan jadi tuan rumah, karena kan sudah ada namanya kita akan menyelenggarakan semua dengan baik dan menjaga semua peserta dengan baik ketika kita mengajukan. Ketika kita bilang bahwa kita nggak bisa ini, nggak bisa itu, kan melanggar sendiri apa yang telah kita sepakati dengan FIFA," ungkap Arya.

Untuk menyelesaikan persoalan itu, Arya menyebut Ketua Umum PSSI dan jajarannya terus melobi dan berkomunikasi dengan berbagai pihak. Mulai dari Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pemuda dan Olahraga, sampai FIFA.

Baca Juga : Unggul FC Malang Lepas 3 Pemain Berposisi Flank

Sementara untuk komunikasi dengan pihak Pemerintah Provinsi Bali, kata Arya sudah dilakukan. Dan PSSI menghormati sikap yang diambil oleh Pemprov Bali.

Sebagai informasi, Indonesia mengajukan diri menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 pada 2019 silam. Indonesia bahkan berhasil mendapatkan kepercayaan tersebut setelah menyisihkan dua pesaingnya di tiga besar yakni Brazil dan Peru.

Pada awalnya, ajang tersebut dijadwalkan berlangsung pada 2021, namun masalah pandemi COVID-19 sehingga membuat penyelenggaraannya harus digeser ke 2023.


Topik

Olahraga Fifa piala dunia u 20 bali


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Tulungagung Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

Sri Kurnia Mahiruni