JATIMTIMES - Nasi kuning di Dusun Kabonan, Desa Kebontemu, Kecamatan Peterongan, Jombang ini bisa jadi pilihan santap sahur. Meski berada di pelosok desa, warung nasi kuning milik Supiyati (67) tahun ini tak pernah sepi sejak 30 tahun lalu.
Supiyati bersama suaminya awalnya membuat kue basah untuk dijajakan ke Terminal Kepuhsari, Jombang. Seiring berjalannya waktu, peminat kue basah mulai menghilang. Sehingga 30 tahun lalu, ia memutuskan untuk mulai merintis usaha nasi kuning.
Baca Juga : Gubernur Jatim sebut Pasar Induk Among Tani Kota Batu Bisa Dijadikan One Stop Service Bagi Wisatawan
Rupanya usaha barunya itu mulai berkembang hingga saat ini. Ia membuka warungnya mulai pukul 00.30 - 04.00 WIB.
"Sudah 30 tahun berjualan nasi kuning. Bukanya selalu malam karena melayani pedagang juga," ujarnya saat ditemui wartawan di warungnya, Minggu (26/03/2023).
Nasi kuning racikan Supiyati ini seperti nasi kuning pada umumnya. Yaitu nasi kuning dengan lauk ayam bumbu bali, serundeng, mie goreng, sambel goreng kering tempe dan lalapan mentimun.
Dengan menu komplit itu, Supiyati membandrolnya hanya Rp 10 ribu saja. Harga yang tergolong murah dengan menu komplit seperti itu membuatnya diburu oleh pengunjung. Terlebih lagi ketika waktu sahur tiba, sebab warung nasi kuning Supiyati ini buka saat dini hari.
"Kalau malam minggu gini bisa habis 35 Kg nasi kuning, kalau hari biasa 20 Kg. Kalau dapatnya hari minggu bisa dapat Rp 3 juta lebih, kalau sepi hari biasa Rp 2 - 2,5 juta," tandasnya.
Warung nasi kuning milik Supiyati berada di tengah perkampungan yang bisa dibilang jauh dari keramaian kota. Yaitu sejauh 7 Km dari pusat kota Jombang dengan waktu tempuh sekitar 15 menit mengendarai sepeda motor.
Untuk menuju warung nasi kuning Supiyati ini, kalian harus terlebih dulu melalui Jalan Mastrip, Desa Kepuhkembeng, Peterongan. Sekitar 200 meter sebelum Terminal Kepuhsari, kalian bisa belok ke kiri atau ke utara menuju Desa Kebontemu.
Saat masuk ke desa ini, kalian perlu bertanya ke warga untuk menemukan warung nasi kuning Supiyati. Sebab, lokasi warung cukup berada di dalam perkampungan.
Baca Juga : Masih Proses Naturalisasi, Justin Hubner Pilih Gabung Timnas Belanda U-20?
Meski jauh dari pusat kota dan agak sulit ditemukan, rupanya warung nasi kuning ini cukup banyak yang memburunya. Salah satunya Riski (30), warga Perum Puri Citra Loka, Desa Mojongapit, Kecamatan Jombang.
Riski bersama 3 temannya rela malam-malam menembus jalan perkampungan demi menikmati nasi kuning racikan Supiyati. Ia mengatakan, kerap makan nasi kuning tersebut saat waktu sahur di bulan Ramadhan.
"Sering ke sini, apalagi waktu puasa buat makan sahur. Suasananya enak, kan di tengah perkampungan ya. Vibesnya beda gitu," ungkapnya.
Berbeda dengan pengunjung lainnya Achmad Riza Wad'ullah (31). Warga Desa Sidomulyo, Kecamatan Megaluh, Jombang ini rela jauh-jauh ke warung nasi kuning Supiyati untuk mengobati rasa penasarannya.
Riza mengaku tahu nasi kuning yang melegenda di Peterongan ini dari temannya. "Awalnya saya penasaran saat diberi tahu teman. Setelah saya coba ternyata nasi kuningnya memang enak, lauknya juga komplit, juga murah," pungkasnya.(*)