Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Kuliner

Kuliner Nasi Minyak di Surabaya Viral, Netizen Perdebatkan Risikonya 

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

19 - Jan - 2023, 07:50

Nampak bumbu dan sambal diguyur menggunakan minyak jelantah yang tak sedikit (foto: @tiktok_kulineran)
Nampak bumbu dan sambal diguyur menggunakan minyak jelantah yang tak sedikit (foto: @tiktok_kulineran)

JATIMTIMES - Baru-baru ini di berbagai media sosial, heboh dengan video ulasan tentang nasi minyak yang ada di Surabaya. Kehebohan nasi minyak itu bukan tentang kulinernya, namun lebih pada perdebatan warganet soal bahaya mengonsumsinya. 

Seperti dalam Twitter akun @txtdrkuliner yang mengunggah ulang akun TikTok @tiktok_kulineran. Dalam video unggahan akun tersebut tampak seorang vlogger mengulas tentang nasi minyak bebek ayam goreng, di Jalan Majapahit, Surabaya. 

Baca Juga : Korupsi Dana APBDes, Kades Krai Ditahan Kejaksaan Negeri Lumajang

Video itu pun menjelaskan bahwa nama nasi minyak berasal dari sebutan warganet. Hal ini tak mengherankan, lantaran nasi penyetan kaki lima ini tidak memiliki nama sendiri. Sehingga warganet dan warga sekitar mengenalnya sebagai nasi minyak atau sego minyak dalam bahasa Jawa.

Dalam video berdurasi kurang dari satu menit itu terlihat pedagang mencampur bumbu penyetan dengan minyak jelantah panas yang jumlahnya tak sedikit.

Cara penyajian nasi minyak yakni dengan menyiapkan nasi, ditambah daging ayam atau bebek goreng sesuai selera. Kemudian daging itu disiram dengan bumbu rempah berwarna kecoklatan yang banyak minyak. 

"Tapi harus Mimin akui sih minyak jelantah yang kayak gini yang bikin nasi jadi semakin gurih. Apalagi dipaduin dengan bebek goreng yang empuk dan berempah kayak gini, makin berlipat-lipat ganda kenikmatannya," ungkap vlogger tersebut. 

Sontak unggahan itu pun dibanjiri komentar warganet. Bahkan sampai membuat dokter penyakit dalam, Andi Khomeini Takdir berkomentar. 

"Minyaknya… Kolesterolnya..." kata Andi.

"Saya khawatir dampaknya ke peningkatan kasus dislipidemia dan turunannya. Apa bisa gak usah pakai minyak?," imbuh Andi. 

Selain dokter, warganet pun banyak yang mengomentari nasi minyak itu.  

"Air minum dibuang, Minyak kotor dimakan, Ada2 aja ni kelakuan manusia menjelang akhir zaman," @robbysuna**. 

"masa depan indo bakal dipenuhi lansia muda," @rejadef**. 

"Udh bebek goreng, sambel minyakan, kol goreng. Hi cardiac arrest," @kentomiyaur***. 

Sebagai informasi tambahan, seperti yang disebutkan dokter penyakit dalam Andi Khomeini Takdir, nasi minyak rawan akan terjadinya peningkatan kasus Dislipidemia dan turunannya. 

Baca Juga : Polisi Buru Pelaku Curanmor Tanpa Kunci T di Kepanjen, Korban Seorang ART

Lebih lanjut, dr Andi menyebutkan Dislipidemia mengacu pada tingkat yang tidak sehat dari satu atau lebih jenis lipid (lemak) dalam darah. Darah mengandung tiga jenis lipid, yakni berikut ini. 

lipoprotein densitas tinggi (HDL)

lipoprotein densitas rendah (LDL)

trigliserida

Nah, jika seseorang mengidap Dislipidemia, biasanya kadar LDL atau trigliseridanya terlalu tinggi. Kondisi tersebut juga menandakan kadar HDL yang rendah.

Akibatnya, melansir laman Healthline, LDL kerap dianggap sebagai jenis kolesterol 'jahat' karena bisa menumpuk dan membentuk gumpalan atau plak di dinding arteri. Jika terlalu banyak plak di arteri jantung dapat menyebabkan serangan jantung.

Sementara HDL adalah kolesterol 'baik' karena membantu menghilangkan LDL dari darah. Mengidap Dislipidemia berarti kadar kolesterol baik dalam tubuh turun.

Sedangkan, Trigliserida disimpan dalam sel lemak dan baru dilepaskan sebagai energi saat tubuh membutuhkannya. Namun, jika makan lebih banyak kalori daripada yang dibakar, penumpukan trigliserida bisa terjadi.

Kadar LDL dan trigliserida yang tinggi membuat kalian berisiko lebih tinggi terkena serangan jantung dan stroke. Sedangkan jika kadar kolesterol HDL yang rendah rentan dengan risiko penyakit jantung yang lebih tinggi. 


Topik

Kuliner


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Tulungagung Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

Sri Kurnia Mahiruni