JATIMTIMES - Kabar gembira bagi masyarakat Kabupaten Tulungagung. Pasalnya, upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dalam menangani masalah stunting bisa dibilang berhasil.
Terbukti pada tahun 2022, prevalensi stunting mengalami penurunan dibanding dengan tahun 2021.
Baca Juga : Kumpulkan Ratusan Kepala Sekolah, Forkopimda Jember Sosialisasi Tim Saber Pungli
"Berdasarkan data bulan timbang, pada tahun 2021 prevalensi stunting sudah pada angka 4,52%, dan kembali turun menjadi 4,25% pada tahun 2022," kata Wakil Bupati Tulungagung Gatut Sunu Wibowo saat acara Rapat Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting Terintegrasi Kabupaten Tulungagung tahun 2022 di Ruang Praja Mukti Kantor Pemkab setempat, Kamis (8/12/2022).
Sesuai arahan dari Presiden Republik Indonesia IJoko Widodo, pemerintah daerah harus menyelesaikan tiga isu utama dalam bidang kesehatan yaitu stunting, jaminan kesehatan nasional dan angka kematian ibu dan bayi.
Hal itu dilakukan dengan tujuan agar pemerintah bisa membangun sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Dan Pemkab Tulungagung sudah menjadikan 3 isu kesehatan tersebut ke dalam program prioritas untuk mewujudkan misi pembangunan SDM.
“Di bidang kesehatan, Kabupaten Tulungagung telah memiliki kinerja yang cukup bagus. Indikator angka harapan hidup terus meningkat," ucapnya.
Berdasarkan data yang dicatat, tahun 2022 angka harapan hidup Kabupaten Tulungagung sebesar 74,54 tahun. Angka ini merupakan angka harapan hidup tertinggi se- Jawa Timur.
Perbaikan angka harapan hidup secara berkelanjutan juga ikut berkontribusi terhadap keberhasilan pembangunan manusia di Kabupaten Tulungagung. Bahkan, indeks pembangunan manusia (IPM) yang berada pada kategori tinggi dan terus meningkat.
Baca Juga : Mau Nikah Wajib Kantongi Sertifikat, DP3AKB Pemkab Jember Gencarkan Sosialisasi Elsimil
"Jika pada tahun 2021 IPM sebesar 73,15, pada tahun 2022 meningkat menjadi 74,06,” ungkap Gatut Sunu.
Untuk diketahui, Rapat Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting Terintegrasi Kabupaten Tulungagung Tahun 2022 dihadiri kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur dan Bappeda Provinsi Jawa Timur.
Di Alacara tersebut, juga dilakukan penandatanganan kesepakatan bersama antara Pemkab Tulungagung dengan akademisi dan organisasi masyarakat sebagai upaya percepatan pencapaian target zero stunting di Kabupaten Tulungagung.