Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Ekonomi

Sempat Terpuruk, Harga Gurame di Tulungagung Merangkak Naik

Penulis : Anang Basso - Editor : A Yahya

15 - Nov - 2022, 20:59

Gurami panen kering saat ditimbang / Foto : Anang Basso / Tulungagung Times
Gurami panen kering saat ditimbang / Foto : Anang Basso / Tulungagung Times

JATIMTIMES - Setelah terpuruk cukup lama, harga ikan gurame di Kabupaten Tulungagung dari pembudidaya mulai menampakkan tren positif. Seiring harga pelet yang naik, harga ikan gurame di pembudidaya sempat terpuruk hingga Rp 25 ribu rupiah per kilogram timbang kering dan Rp 30 ribu rupiah timbang basah.

"Kalau harga segitu, kita kalah. Uang sentrat balik, tapi kan biaya lain seperti benih, perawatan, listrik dan tenaga harus di hitung," kata Suwarno (50) pembudidaya di Kalidawir, Selasa (15/11/2022).

Baca Juga : DPRD Kabupaten Malang: Keberadaan TIK Bukan Sekadar Internet Masuk Desa

Beberapa hari ini, menurut keterangannya harga timbang basah sudah diantara Rp 33-34 ribu rupiah per kilogram.

Sedangkan untuk timbang kering, harga merangkak naik di Rp 27 ribu per kilogramnya.

"Naik pelan sekali, tapi ini cukup melegakan," ujarnya.

Naik turunnya harga dipengaruhi berbagai macam faktor, diantaranya bisa cuaca dan juga kondisi harga di pasar induk di Jakarta.

"Kalau di resto atau rumah makan, tidak ada harga turun. Jadi naik turun harga itu di pedagang, bisa jadi karena barang melimpah tapi pembeli sepi," ungkapnya.

Tak kalah penting, misalnya jarang orang punya hajat di wilayah Jawa Barat juga akan membuat pasar ikan seperti guramie menjadi sepi.

"Jamuan pesta di sana juga sering menggunakan gurame, jadi kalau hajatan tidak ada maka serapan ikan dari pasar juga sepi," imbuhnya.

Baca Juga : Diduga Ngantuk, Emak di Tulungagung Senggol Kijang Parkir di Jalan Doroampel

Selain itu, cuaca yang menyebabkan transportasi terkendala juga menjadi faktor harga turun di pembudidaya.

"Ada banjir di Jakarta misalnya, yang kirim tidak berani berangkat. Saat ini biasanya pedagangnya tidak berani stok ikan banyak. Nah, kalaupun mau membeli harganya memang jadi murah karena kalau mahal juga resiko," jelasnya.

Pria yang pernah ikut menjadi bagian dari supplier ikan gurame asal Tulungagung ini kini memilih jadi pembudidaya.

"Yang penting sabar saja, usaha ada pasang dan surut," pungkasnya.


Topik

Ekonomi


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Tulungagung Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Anang Basso

Editor

A Yahya