JATIMTIMES - Burung Merpati di Indonesia, terdiri dari banyak jenis mulai dari merpati hias dan merpati balap. Pembudidaya, penghobi hingga komunitasnya pun juga ada sendiri-sendiri dari semua jenis burung merpati.
Seperti di Kabupaten Tulungagung, juga ada komunitas merpati balap (racing pigeon) yaitu Pomp (perkumpulan olahraga merpati pos) Marmer Tulungagung. Komunitas ini secara rutin menggelar dan mengikuti lomba merpati balap, baik tingkat lokal, provinsi maupun nasional.
Baca Juga : Sebelum Tewas, Wisatawan di Gemah Ditemukan Pingsan di Atas ATV
Terbaru, Pomp Marmer Tulungagung juga menggelar lomba merpati balap dengan peserta dari Blitar, Kediri dan Trenggalek dengan titik kumpul di Desa Serikaton Kecamatan Ngantru dan titik lepas di Kabupaten Nganjuk.
Juru hitung lomba M Agus Fakhrudin mengatakan, Pomp marmer telah mengadakan lomba merpati balap dengan peserta dari Kabupaten Blitar, Kediri dan Trenggalek.
Dalam perlombaan merpati balap kali, lanjutnya, titik kumpulnya ada di Desa Srikaton dan titik lepas merpatinya ada di Kabupaten Nganjuk. "Merpati dikumpulkan pada Sabtu (2/7/2022) dan dilepas pada Minggu sekira pukul 06.00 WIB)," kata pria yang akrab disapa Adin Majan. Minggu (3/6/2022).
Dia menjelaskan, dalam lomba balap merpati, pemenangnya diukur dari kecepatannya, artinya dari titik koordinat pelepasan burung hingga titik koordinat kandang merpati mana yang tercepat.
Untuk lomba yang diadakan oleh Pomp Marmer Tulungagung, biasa terdiri dari 3 kelas yang diukur dari jarak lepas diantara jarak udara 150 KM (Tulungagung-Purwodadi), jarak udara 250 KM (Tulungagung-Purwodadi) dan jarak udara 450 KM (Tulungagung-Jatibarang).
"Untuk hari ini ada 600 ekor merpati yang di lepas dari titik Kabupaten Nganjuk," jelasnya.
Menurut Adin, merpati yang dilepas kali ini bisa dibilang cukup sedikit jika dibandingkan dengan lomba-lomba sebelumnya. Karena pada lomba sebelumnya yaitu kategori jarak udara 150 KM diikuti oleh 450 peserta dengan lebih dari 1000 ekor merpati yang dilepas.
"Biasanya semakin jauh pelepasan semakin banyak peserta luar kota yang ikut berpartisipasi seperti Tulungagung-Jakarta bahkan Tulungagung-Bandar Lampung," imbuhnya.
Baca Juga : Pohon Kelapa di Tulungagung Habis Diserang Kwawung, Tembakau Jadi Solusi Tepat?
Untuk jumlah Merpati yang dibawa oleh peserta lomba, itu tidak dibatasi jumlahnya. Dalam artian setiap peserta diperbolehkan membawa merpati berapapun jumlahnya.
Sekedar informasi, burung merpati balap (racing pigeon) memiliki kemampuan menempuh jarak jauh. Di Indonesia jenis merpati ini biasanya dikenal sebagai merpati pos, karena selain bisa menyampaikan pesan ke tempat yang dituju, merpati jenis ini juga dilatih adu cepat dan tepat kembali ke rumah pemiliknya.
Merpati jenis ini mempunyai daya ingat yang kuat untuk pulang atau kembali ke rumah pemiliknya yang merawat sejak lahir hingga cukup umur untuk menjadi sebagai merpati balap atau merpati pos.
Dengan daya indera penglihatan dan ingatan yang dimiliki, merpati bisa kembali ke rumah pemiliknya tanpa dipandu. Tidak cuma sebagai binatang peliharaan dan hias, merpati juga diminati karena kecepatan terbang kembali ke kandang tuannya.
Dalam komunitas, merpati yang bisa menjelajah jauh, cepat, dan tepat kembali ke rumah pemiliknya atau kandangnya disebut merpati pos balap atau merpati pos racing. Merpati pos racing kerap dilombakan antar komunitas tingkat lokal, nasional, hingga internasional.